Monday, August 31, 2009

Mengajari karakter baik pada anak

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak-anak mereka, tidak hanya secara materil namun juga secara moril. Bahkan kalau memungkinkan, apapun yang anak-anak minta, orangtua berharap dapat memenuhinya.

Seringkali anak-anak merengek minta dibelikan mainan atau makan yang dilihatnya saat jalan-jalan ke mal, pusat belanja, atau taman hiburan. Sayangnya, ketika sudah dibelikan, makanan atau mainan itu hanya didiamkan begitu saja.

Orangtua sudah sepatutnya mulai belajar memahami dan mengerti bagaimana karakter anak sehingga mampu menebak apa yang sebenarnya dia inginkan atau hanya sekedar ‘lapar mata’ karena melihat benda-benda yang yang baru.

Saat anak meminta dibelikan sesuatu, orangtua hendaknya bertanya dengan hati-hati agar tidak terkesan melarang dan dan tidak setuju. Misalnya saat anak minta dibelikan es krim, tanyakan, “Apa kamu suka es krim?”, Kemarin kita pernah beli tapi kamu enggak makan, kalau dibuang kasihan yang jual bisa sedih.”

Pertanyaan yang diajukan dengan pelan-pelan, secara tidak langsung akan melatih anak berpikr untuk melakukan dan meminta sesuatu karena tahu akibat dari apa yang ditimbulkan.

Patut diingat pula jika anak-anak memiliki memori yang sangat kuat dan memiliki daya tangkap yang cepat dibandingkan orang dewasa.

Masa-masa seperti ini adalah masa emas dalam pembentukan karakter anak agar nantinya dapat tumbuh menjadi individu yang andal. Dengan melatih anak memahami keadaan sekitarnya, orangtua juga dapat melatih anak untuk berhemat dan bertenggang rasa serta tidak cengeng.

Orang tua memiliki pengaruh yang besar dalam karakter seorang anak karena anak-anak mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh kedua orangtuanya. Apabila orangtua terbiasa mengajarkan bertutur kata dengan baik dan tidak boros, maka anak pun akan mengikut dengan sendirinya kebiasaan itu.


Fitur Klasika
Kompas

Sunday, August 30, 2009

Janji berkat dari Tuhan

Renungan Buletin
Ibadah Khusus HKBP Jatiwaringan
Minggu XII Setelah Trinitatis
30 Agustus 2009
Epistel: Galatia 4: 22-28
Evangelium: Kejadian 17 :15-27
Pengkotbah: Pdt. M. Nababan, S.Th.
Liturgis: St. S. Marbun


"Janji berkat yang manis: 'kau tak kulupakan'; tak terombang ambing lagi jiwaku, walau lembah hidupku penuh awan, nantikan cerahlah langit diatasku”. Apakah kita ada yang mengetahui penggalan kalimat di atas? Ya, itu merupkan penggalan kalimat lagu yang terdapat dalam buku NKB (Nyanyian Kidung Baru), yang juga akan kita nyanyikan dalam Ibsus hari ini. Penggalan lagu tersebut adalah gambaran pesan Tuhan yang akan disampaikan lewat Firman hari ini, dimana hari ini, Tuhan mengingatkan kita bahwa janjiNya untuk memberkati kita adalah pasti. Hari ini kita dibukakan tentang kisah Nabi Abraham, dimana Allah menjanjikan dia memiliki seorang anak dari isterinya yang bernama Sara. Satu yang mengusik Abraham ketika Allah menyatakan janjiNya kepada Abraham kala itu adalah, bahwa tidak mungkin Sara dapat melahirkan karena sudah sembilan puluh tahun kala itu, namun bagi Allah tiada yang mustahil, dan Allah mengaruniakan kepada Abraham seorang anak bernama Ishak.

Janji Allah mengaruniakan anak kepada Abraham ini adalah upaya Allah menggenapi janjiNya untuk membuat keturunan yang banyak bagi Abraham (maka oleh karena itu, Abraham disebut bapa segala bangsa). Yang bisa kita petik dari cerita di atas adalah, bahwa setiap kita umat ciptaanNya sudah dijanjikan Allah untuk diberkatiNya, berkat dalam kehidupan untuk menemani perjalanan hidup kita. Yang jadi permasalahan adalah bagaimana kepercayaan kita kepada Allah, bahwa Dia memberkati hidup kita? Ada banyak umat Tuhan yang hari-hari mengeluh karena merasa hidupnya tak berarti, kehidupan sulit , bahkan sampi merasa Tuhan sepertinya jauh. Dalam hal ini kita harus mengingat lagi kepada janji Allah, bahwa Dia adalah Allah yang setia, kalau Dia berjanji, janjiNya pasti digenapi. Perlu kita ingat, janji Allah kepada Abraham dalam kejadian 17:7, bahwa Allah pun akan memegang janji berkatNya untuk seluruh keturunan Abraham, bukan untuk diri Abraham saja.

Abraham adalah bapa segala banga, oleh karena kita yang hidup pada jaman sekarang juga disebut sebagai keturunan Abraham. Jadi janji berkat dari Tuhan pun berlaku bagi kita. Jadi kenapa kita begitu susah dan gelisah bahkan kuatir dala hidup ini, karena ada Allah yang setia, yang setia, yang siap memberkati kita. Satu hal yang juga perlu kita ingat, bahwa dalam menggapai berkat Allah, kita juga mesti setia kepada Dia, setia berarti mengikuti segala perintahNya. Apapun yang Allah minta, Abraham selalu melakukan tanpa bertanya dulu untuk apa dan kenapa. Marilah kita setia kepada Allah, agar janjiNya digenapi bagi kita.

Saturday, August 29, 2009

Mencintai dengan sepenuh hati


Manusiawi sekali kalau kita ingin dicintai. Cinta memang indah, menggairahkan dan memesona. Tapi kita ngak bisa meminta atau memaksa orang lain mencintai kita. Satu-satunya cara yang bijak untuk dicintai adalah dengan melupakan keinginan dicintai dan mulai mencintai. Karena cinta bisa datang dan pergi tanpa kita sadari, sebaliknya cinta juga bisa tinggaldi dalam hati selama dia mau. So…ingin merasaka cinta dengan sepenuh hati? Mari kita simak dalam-dalam tulisan di bawah ini.

Mencintai berarti merindukannya. Kerinduan menyiratkan betapa berartinya dia bagimu sehinga kepergiannya membuat kamu merasa kehilangan, betapa kamu ingin selalu bersamanya, dan waktu begitu terasa lama ketika dia nggak berda didekatmu. Ungkapkanlah kerinduanmu terutama ketika kamu dan dia nggak ketemu dalam waktu yang cukup lama atau terpisah dengan jarak yang cukup jauh, jangan tahan rasa rindumu, dan jangan biarkan dia menanti ungkapan kerinduanmu.

Mencintai berarti memotivasinya. Doronglah kekasihmu untuk meraih cita-citanya, untuk bangkit dari kegagalan, untuk berani mengambil keputusan penting yang sudah ditundanya. Kamu boleh melarangnya selagi dia salah jalan, tapi jangan sampai mengekang dan membatasi ruang geraknya. Biarkan dia bahagia meraih cita-citanya, karena itu pula kebahagianmu.

Mencintai berarti memaafkannya. Karena kekasihmu juga seorang manusia biasa yang bisa salah, maka pemberian maaf adalah satu bukti cintamu padanya. Belajarlah untuk mudah memaafkan kekasihmu setiap kali dia melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang prinsipil. Bahkan untuk kesalahannya yang cukup besar pun kamu perlu memaafkannya setelah persoalannya dibicarakan secara terbuka. Menyimpan kesalahan akan merusak hubungan cinta yang sudah lama terjalin.

Mencintai berarti menyadarkannya. Meskipiun cinta sejati menutupi banyak kesalahan, namun cinta juga mengoreksinya, memperingatkannya dan menegurnya bila dianggap perlu. Ketika kekasihmu melakukan hal-hal buruk, ketika dia hendak mengambil keputusan bodoh dan berbahaya, saat itulah kamu perlu menyadarkannya. Jangan pernah biarkan dia jatuh, karena itu pula hal yang bisa bikin kamu sedih dan menyesal.

Mencintai berarti peka terhadap keinginan dan kebutuhannya. Kalau kekasihmu seorang yang terbuka, kamu akan lebih mudah memahaminya. Tapi kalau dia tertutup, sebaiknya sering-seringlah menanyakan kepadanya. Jangan sampai tanpa sadar kamu mengulang-ulang kebiasaan yang dibencinya, tapi jarang melakukan yang disukainya.

Mencintai berarti berterima kasih. Berterima kasih atas kerelaanya menjadi kekasihmu, atas kesetiaanya dan atas pengorbanannya. Terimalah dengan penuh penghargaan ungkapan kasih sayang yang ditunjukkannya dalam bentuk apapun. Jangan mematikan gairah cintanya dengan sikap dingin dan pasif. Ungkapkanlah rasa terima kasihmu dengan ucapan manis, senyum atau pelukan.

Mencintai berarti mempercayai dan memberinya kesempatan untuk membuktikan ketulusan dan kesetiaannya padamu. Jangan membebani dia dengan rasa cemburu dan rasa takut kehilangan dia. Jangan mengekangnya hanya karena kamu kurang mempercayainya.

Mencintai berarti selalu berusaha untuk membahagiakannya. Ketika kamu ikut andil dalam membuatnya bahagia, maka kebahagiaannya akan menjadi sebagian dari kebahagianmu. Jangan pelit untuk berkorban bagi orang kamu kamu cintai.

Mencintai berarti memberinya kebebadan untuk mengungkapakan perasaan-perasanya, termasuk keluhan ‘kemarahan’, harapan dan kekecewaannya. Jadilah pendegar yang baik agar kamu bisa lebih memahami isi hati dan masalah yang dihadapinya. Jangan biarkan dia memendam perasaannya karena merasa malu dan segan, jangan biarkan dia membungkam mulutnya karena merasa takut , dan jangan biarkan dia selalu mengalah karena ingin meghindari konflik dari kamu.

Mencintai berarti mengahargainya dan membuatnya merasa puas menjadi dirinya. Hargailah kekasihmu sebagai pribadi yang istimewa. Buatlah hatinya selalu berbunga-bunga dengan pujian dan kekagumanmu padanya. Jangan pernah merendahkan dan menghinanya, meskipun dalam konteks bercanda.

Cinta akan selalu indah jika kita tidak berharap apa-apa darinya. Cinta akan selalu tinggal di hati kita, bila kita mau menerima dia apa adanya. Cinta akan jadi luka hanya karena ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.



Akustikan Cinta
MGM

Friday, August 28, 2009

Terima kasih, Tuhan


1Tesalonika 5:18 (Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu)

Ayat ini menasehati kita agar selalu mengucap syukur dalam segala hal, bukan karena semua hal. Ketika tragedy atau pencobaan melanda, Tuhan tidak mau kita mengucap syukur karenanya. Ia bukan orang yang membawa masalah. Dialah yang menyediakan jalan keluar dari masalah… dan untuk itulah kita harus mengucap syukur.

JIka kita membaca kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, kita akan melihat bahwa Yesus tidak pernah mengucap syukur karena penyakit atau kematian. Sebaliknya, ketika Ia menjumpainya, Ia mengatasinya dengan kuasa Tuhan.

Coba, umpanya, kreluarga kita sedang mengalami kesulitan uang unutk membayar tagihan listrik bulanan. Ini masalah yang serius. Tetapi, jangan berterima ksih kepada Tuhan karenanya. Sebaliknya, ucapkan syukur dalam situasi tersebut. Ucapkan syukur bahwa roh kemiskinan tidak boleh tinggal boleh tinggal di rumahmu. Ucapkan syukur bahwa Ia akan menyediakan segala yang diperlukan keluargamu- apakah itu listrik, uang untuk membayar listrik, atau hikmat dalam mengolola keuangan. Ucapkan syukur bahwa ketika kita bersandar kepadaNya, maka Ia tidak akan mengecewakanmu.

Jadi, ucapkan syukur kepada Yesus bukan untuk masalah yang setan bawa, melainkan atas atas kemenangan yang telah Tuhan berikan.


By: Gloria Copeland
OVER the EDGE
Renungan Pemuda/i


Saturday, August 15, 2009

Ketetapan Allah

Pengkotbah 3:14 (Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya: itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi : Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Tuhan)

Bila matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat; bila dalam satu hari ada 24 jam; dalam satu minggu ada tujuh hari; dalam satu bulan ada 31 hari dan seterusnya, itu adalah ketetapn Allah sebab Dialah PenciptaNya dan itu semua bagi manusia untuk dinikmati dan dijalani. Seiring dengan perjalanan waktu itu Allah merancang dan menetapkan segala sesuatu bagi manusia, dan oleh sebab itulah Pengkotbah mengatakan: “segala sesuatu ada waktunya!” Apapun yang terjadi dan akan terjadi, yag dipikirkan dan dirancang dalam hidup ini, segala sesuatu ada waktunya. Pikiran dan tenaga manusia tidak pernah mampu mengubah pikiran dan rancangan Allah sebab Allah Mahakuasa, tidak dapat “didikte” oleh manusia. Dan Allah tidak pernah pernah berfikir untuk merancang sesuatu bagi kita untuk mendatangkan penderitaan?

Seringkali manusia memahami rencana dan ketetapan Allah seperti “takdir” yang tidak dapat dirobah. Allah berfirman: “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk memperoleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1Tess 5:9). Lalu pertanyaan yang mungkin timbul dalam pikiran kita adalah: Dimanakah Allah ketika saya mengalami pergumulan, penderitaan, penyakit dan sebagainya? Firman Tuhan hari ini menjawab: bahwa segala sesuatunya ada waktunya, maka Allah menetapkan itu semua supaya manusia takut akan Dia. Supaya manusia mengenal kuasaNya yang mampu menjadikan sesuatu indah pada waktunya. Semua peristiwa akan kita hadapi dalam iman dengan keyakinan bahwa di dalam Allah segalanya akan baik. Amin! (JN)

Ibadah Harian Keluarga
HKBP Palembang Ressort palembang
HKBP Distrik XV SUMBANGSEL

Tuesday, August 11, 2009

Hikmat Roh Kudus

1 Korintus 2:10 ( Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersebunyi dalam diri Allah.)

Hikmat Allah berbeda dengan hikmat yang diberikan dunia ini. Hikmat Allah adalah seluruh kebenaran Allah di dalam Kristus. Oleh karena itu hanya oleh Kristus, dan dengan Kristus orang percaya dapat menerima hikmat dari Allah, dan mengalami pembenaran, pengudusan serta penebusan. Dan hanya melalui Roh Kudus hikmat Allah dapat dinyatakan kepada manusia. Salah satu kunci sukses dari Salomo adalah hikmat Allah yang diberikan kepada Salomo sehingga ia mampu menjadi raja yang bijak dan adil. Memang setiap orang percaya memerlukan hikmat Allah dalam setiap langkah hidupnya, dan Allah berhasrat menyampaikan hikmatNya kepada kita umat manusia. Bagaimana kita mendapatka hikmat? Pertama, melalui doa. Mintalah hikmat Tuhan melalui doa. Kedua, melalui firman Tuhan. Makin dalam kita menggauli firman Tuhan, makin banyak pula kita peroleh.

Harus kita sadari bahwa hidup beriman adalah hidup yang dilandasi oleh pola piker dan spiritualitas hikmat Allah, sehingga kita mampu untuk berkata-kata dalam kebenaran. Memiliki hikmat Tuhan, berarti kita mengetahui kehendakNya serta rencana dan maksud penebusanNya, memandang dan menghargai serta menilai segala perkara sesuai dengan cara pandang Allah, menghargai yang dikasihiNya dan membenci yang dibenciNya. Persoalannya, kita sering memiliki iman yang kadang-kadang mendua, sehingga antara apa yang kita hayati dan imani sering berbeda dengan pikiran, ucapan dan perilaku kita. Bukan kita masih sering jatuh bangun dalam menghayati iman kepada Kristus? Memang, kita berada dalam proses pwrtumbuhan iman. Betapa sering dalam kehidupan ini kita telah mremperlakukan kebenaran Allah yang kudus dan adil secara murah, bahkan bernyali pula untuk merusak damai sejatera persekutuan dan pelayanan gereja? Kita kerap kali gagal untuk bertindak dan berkata-kata dalam kebenaran dan kasih dengan menyakiti hati sesame, cekcok dalam dalam keluarga karean egoisme tinggi dan jauh dari kerendahan hati serta kurang pengendalian diri. Namun demikian, sekalipun kita sering jatuh bangun dalam proses pendewasaan iman kita, kita tidak boleh putus asa, karena Allah kita penuh dengan lautan maaf. Abraham Lincoln yang seringkali gagal dalam hidupnya sebelum menjadi presiden AS ke 16, mengatakan: “Tidak peduli berapa kali anada gagal, yang penting adalah berapa kali anda bangkit!” Tuhan kita tidak menghendaki kita menyeerah dan tinggal dalam kegagalan atas cengkeraan iblis, tetapi bangkitlah untuk meraih kemenangan!

Pelita Hati
HKBP Depok I Ressort Depok

Monday, August 10, 2009

Ulang tahunku

"Happy birthday rebekka...", "Happy birthday bekka..." itulah kata-kata menyenangkan yang kudengarkan hari ini, ucapan selamat berdatangan via SMS dan bahkan dari Facebook yang ga kalah banyaknya, baik dari keluarga, temen-teman dan saudaraku yang lain. Sungguh luar biasa, aku sampai terharu...aku tahu ini bentuk pengasihan, peduli mereka padaku. Aku tidak bisa tidak mengatakan aku akan melupakan semua ini, pasti akan selalu kuingat sebagai bentuk penghargaanku , hormatku dan kasihku pada teman-temanku. Ucapan selamat serta doa-doa mereka sangatlah berarti bagiku, kiranya Tuhan mengabulkannya sesuai kehendakNya. Terima kasih kepada teman-teman biarlah juga segala harapan dan impian mereka dapat tercapai. Tentunya secara pribadi aku juga berdoa kepada Tuhan tentang hari-hari yang sudah kujalani, apa yang sudah kuperbuat untukNya dan kedepanNya bagaimana? Biarlah kiranya Tuhan menyinari hatiku dengan Terang Roh KudusNya supaya aku selalu bersyukur, berterima kasih atas apa yang telah kudapatkan, tetap kuat dan dapat menjalani kehidupan ini sesuai keinginanNya. Dan pastinya, doa tentang segala harapan tidak akan pernah luput, tetap akan slalu kusampaikan padaNya sebagai bentuk kepercayanku padaNya.

Karena hari ini, hari ulang tahunku mungkin akan sangat menarik bila aku sedikit berbagi-bagi cerita tentang mengapa aku begitu peduli dengan ucapan "selamat hari ulang tahun". Berawal dari sejak aku masih anak-anak. Ketika masih duduk di bangku SD, aku yang hobby membaca sering membuka dan membaca buku agenda bapakku yang disimpan di laci lemari. Catatan-catatan penting dalam buku itu sering aku baca yang salah satunya catatan mengenai data-data kami sekeluarga, lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran. Lalu aku menghafal hari-hari kelahiran kami dan memberitahu kepada saudara-saudara untuk saling mengingatkan jika hari ulang tahunnya sudah tiba. Namun walaupun begitu, tetap saja kita kadang lupa hhehe...tapi jika tidak sedang lupa, bukan berarti akan ada hadiah ulang tahun apalagi perayaan besar-besaran, itu tidak masuk dalam kamusku(betigulah istilah kata orang batak). Hadiahnya paling doa makan malam yang dipimpin bapakku lebih diperjang, hahhaa.. dan menu makanan hari itu agak sedikit beda dibanding menu makan hari biasa.Tapi itu semua sedah membuatku sangat senang...namanya juga anak-anak.

Pernah suatu hari, ketika aku ulang tahun ke-14, mamaku berniat merayakan ulang tahunku katanya, "Bekka, boha molo tarayahon ulang tahunmu?"Aku spontan langsung menjawaab, "Ah, dang olo au mak". Mamaku yang pasti tahu aku akan menolak mulai merayu lagi, dan berkata, " Holan dongan gareja dohot dongan sahuta pe taundang...olo do ho?" Saat itu aku diam saja, mikir lagi, jika benar dirayakan, aku pasti akan dapat hadiah? Ah....aku tidak tertarik batinku lagi. Membayangkan rumah didekorasi dan temen-temanku berbondong-bongdong datang dengan wajah cerianya, mengucap selamat, ada kado dan makan-makan bukan kebiasaanku, bahkan terlintas dalam pikiranku pun tidak pernah. Mungkin itu pula penyebabnya , mengapa aku tidak pernah dapat kado di hari-hari ulang tahunku sebelumnya. Kemudian mamaku berujar lagi, "Ba molo dang olo ho, annon di umur 17 taon ma ate? Akhirnya untuk menyenangkan hati mamaku, aku langsung menganggukkan kepala tanda setuju. Aku tahu mamaku ingin menyenangkan hatiku, atau mungkin kasihan karena aku tidak pernah nagih yang namanya hadiah ulang tahun.

Bersambung....

Sunday, August 9, 2009

Mulailah Memuji

Mazmur 33:1 (Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji itu layak bagi orang-orang jujur)

Memuji... Alkitab berkata inilah hal yang layak dilakukan oleh orang Kristen.
Gagasan Allah tentang memuji yang "layak" bisa sangat berbeda dengan gagasan beberapa orang Kristen. Memuji yang Ia kehendaki itu tanpa malu-malu dan dipenuhi dengan sukacita. Dan kadang kala, hanyalah bersuara keras saja.

Jika kita tidak percaya, mari membaca Alkitab dan carilah pujian jenis apa yang naik ke surga. Bacalah Yesaya 6 dan temukan bagaimana akibat pujian di ruangan takhta Tuhan. Para malaikat berseru sampai ambang pintunya bergoyang! Dan kemuliaan Tuhan memenuhi tempat itu.

Ketika kita masuk ke Surga, kita akan memuji seperti itu juga. Kita akan menari dan memuji Tuhan dengan segala keberadaan kita. Tapi untuk apa menunggu sampai di surga-mulailah sekarang.

Putuskan pada hari ini bahwa dengan memuji Tuhan dengan cara seperti yang disukai orang lain, mulailah memuji dengan cara yang Ia sukai. Jangan terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Biarlah kita memuji tanpa rasa malu dan dipenuhi dengan sukacita. Jangan menunggu sampai kamu masuk ke surga. Lakukan sekarang. Ia layak menerimanya.

By: Gloria Copeland
OVER the EDGE (Renungan pemuda/i)

Friday, August 7, 2009

Happy Birthday to my blog

Detak jam terus berjalan seiring berjalannya waktu. Dan hari pun berganti dengan hari, minggu berganti dengan minggu, bulan berganti dengan bulan dan tanpa terasa setahun sudah berlalu sejak kali pertama aku ngeposting tulisan di blogku, tepatnya 7 Agustus 2008. Sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku jika aku dengan tulus hati mengucapakan, selamat ulang tahun kepada blogku “LIGHT SO SHINE”. Meskipun baru berumur setahun tapi tidak mengurangi rasa bahagia dan sukacitaku yang mendalam. Dan aku juga tidak berkecil hati hanya karena aku sendiri yang merayakannya….Jika saja blogku ini berwujud seperti layaknya manusia akan kubuatkan cake disirami coklat, dihiasi cerry…lengkap dengan candle mungilnya, so sweet…

Namun pertama-tama aku harus mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, karena tanpa Anugerah dan Kasih KaruniaNya serta turut campur tanganNya, aku tidak akan bisa membuat blog serta punya waktu luang dan kesempatan untuk duduk dengan santai, berpikir, punya ide, dan bertindak lalu ngeposting tulisan di blog ini. Aku juga bersyukur dan terima kasih bahwa dalam setahun ini aku sudah memposting sebanyak 93 judul tulisan dalam 15 kategory, meski sempat terbengkalai di beberapa bulan belakangan ini. Aku juga bersyukur dan berterima kasih karena tulisan ini dapat membawa perubahan kearah positif dalam diriku secara pribadi dan tentunya juga kepada setiap pengunjung yang mampir, yang tidak semuanya aku ketahui dan kenal.

Mengenai blog ini yang baru seumur jagung, mungkin kekuranganya masih banyak, salah satunya dalam pemilihan template yang masih bergantung pada template yang disediakan Blogger, padahal template dalam sebuah blog adalah penentu tampilan. Semakin menarik dan indah sebuah template, semakin tertarik seseorang untuk berkunjung ke dalam sebuah blog, tapi ini mungkin berlaku bagi pegunjung yang hanya melihat-lihat tampilan doang, lain halnya jika seorang pengunjung melihat blog dari segi isi, maksud dan tujuan postingan sehingga betah berlama di jendela sebuah blog. Dan untuk itulah, keduanya perlu kuseimbangkan yaitu template yang indah dan menarik serta isinya yang bermanfaat bagi setiap pengunjung. Sebenarnya niatku untuk mengganti template sudah ada sejak beberapa bulan lalu tapi jadi terlupakan karena selalu terfokus pada isi postingan saja. Kiranya dalam beberapa bulan ke depan template blogku akan lebih menarik serta nyaman dipandang hehehhe….

Kemudian mengenai isi blogku, target sebenarnya dapat memposting seratus judul postingan dalam setahun tidak tercapai. Padahal bila dilihat dari banyaknya judul tulisan yang kuposting di tahun 2008, yaitu sebanyak 70 postingan dalam lima bulan, bukan tidak mungkin target 100 judul postingan bisa tercapai dalam setahun. Dan kuakui ini semua karena kelalaianku di awal Januari-Juni 2009, bahkan di bulan mei, satu postingan pun tidak ada. Berarti dari Januari-Agustus 2009 aku hanya menerbitkan 23 postingan, berbanding terbalik dengan tahu 2008. Hmm.… Kurasa aku punya alasan yang masuk akal dan rasional mengapa postinganku bisa terbengkalai di tahun 2009 ini, tapi tidak perlu kubeberkan di halaman ini, cukup diriku saja yang tahu hihihi….Yang jelas isi potinganku dapat bermanfaat bagi setiap pengunjung. Namun perlu kutekankan, bahwa setiap postinganku diblog ini tidak melulu hasil tulisanku, tergantung dari category apa yang kutulis. Misalnya jika postinganku diambil dari category renungan tentunya aku mengambil referensi dari buku-buku yang tersedia disekitarku atau dari artikel menarik yang selanjutnya kusaring atau kuedit lalu ku posting di blogku. Namun jika postinganku diambil dari category puisi, kupastikan itu hasil pemikiranku sendiri karena memang aku senang mengarang puisi...dan mengenai tulisan-tulisanku yang lainya, kurasa anda bisa menilainya.

Aku berharap blogku ini bermanfaat bagi setiap pengunjung dan membuat mereka bersukacita, terhibur, membawa terang bercahaya bagi kehidupan mereka, dan yang paling utama, pengunjung tergerak untuk semakin dekat padaNya, selalu percaya, setia dan taat pada perintah-perintah Tuhan. Jika ditilik dari setiap postingan yang kuterbitkan yang mayoritas isinya tentang kebenaran Tuhan, kurasa ini adalah bentuk rasa percayaku, kerinduanku pada Tuhan, dan salah satu caraku untuk selalu datang padaNya, mengasihi, memuji, menyembah, memuliakanNya dengan tulus dan sepenuh hati yang tentunya dapat membawa pengaruh luar biasa bagi setiap pengunjung.

OK deh, sekali lagi kuucapkan, selamat ulang tahun yang pertama untuk blogku “LIGHT SO SHINE” kiranya makin eksis, selalu dalam lindungan Tuhan, dan ke depan isi postingan semakin berkembang dan dapat diapliksikan dalam kehidupan sehari-hari. Bila ada kata-kata dalam penulisan, salah atau kurang berkenan dihati pengunjung tolong dimaafkan, adakalanya aku tidak menyadari kalau sesuatu yang kutulis diblog ini bisa menyinggung perasaan orang lain, tapi keyakinan lebih besar tentang rasa percayaku bahwa tulisanku ini tidak akan menyinggung perasaan orang lain tapi justru akan mampu menyenangkan hati setiap pengunjung hehhehe….Karena aku mengasihi kalian semua, saudaraku.
Tuhan Yesus Memberkati.

Thursday, August 6, 2009

Mempercayai waktu Tuhan


Sifat alami manusia cenderung untuk ingin segala sesuatu saat ini juga. Kita selalu tergesa-gesa. Sebagian besar dari kita menjadi tidak sabar saat kita kehilangan giliran pada sebuah pintu berputar! Saat kita berdoa supaya impian-impian kita terwujud, kita ingin semua itu dipenuhi segera. Tetapi kita harus mengerti, Tuhan mempunyai waktu tertentu untuk menjawab doa-doa kita dan mewujudkan impian-impian kita. Dan sebenarnya, tidak peduli betapun buruknya kita menginginkannya segera, tidak peduli seberapa pun seringnya kita berdoa dan memohon kepada Tuhan, itu tidak akan mengubah waktu tertentuNya. Itu masih akan terjadi pada waktu yang ditentukan Tuhan sendiri.

Karena kita kadang-kadang tak memahami waktu Tuhan, kita hidup dengan marah frustasi, dengan bertanya-tanya kepada Tuhan akan melakukan sesuatu, "Tuhan kapan Engkau akan mengubah suamiku? Kapan Engkau akan memberikan seorasng pasangan hidup kepadaku? Tuhan, Kapan bisnisku akan lepas landas? Kapan impian-impianku akan terwujud?"

Tetapi saat kita menyadari waktu Tuhan yang tepat, kita tidak akan hidup terlalu tertekan. Kita dapat bersantai karena Tuhan memegang kendali, dan pada yang tepat Ia akan mewujudkannya. Firman Tuhan berkata, "Visi itu adalah untuk waktu tertentu. Walaupun visi itu tinggal, nantikanlah dengan tekun, karena visi itu akan digenapi. (Habakuk 2:3)"

Perhatikanlah, waktu itu disebut suatu "waktu tertentu". Itu mungkin minggu depan, tahun depan, atau sepuluh tahun dari sekarang. Tetapi kapan pun itu, kita dapat tenang karena yakin bahwa itu akan terjadi dalam waktu Tuhan yang tepat.

Monday, August 3, 2009

Memberi dengan tulus

Andai dalam hidup ini tak ada kata pamrih, andai kita semua tak mengenal istilah hutang budi dan andai saja dalam keseharian kita tak ada balas saja, pasti hidup akan terasa lebih nikmat, ringan, simpel, dan betapa nyamannya. Dengan begitu akan lahir yang namanya keikhlasan, ada yang disebut kerelaan dan memunculkan satu sifat bernama ketulusan. Sebuah ketulusan yaitu menberi dengan segenap kerelaan hati, dengan keikhlasan yang sesungguhnya. Tetapi mungkinkah?

Pada dasarnyan dalam diri setiap manusia, setiap kita punya sifat altruisme yaitu naluri untuk selalu untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang lain dengan tulus dan iklas. Dan itu sudah menjadi sifat yanga palig mendasar, yang memang dikaruniai oleh Tuhan. Pertanyaan, adakah altruisme bersemayam dalam hati kita? Adakah menolong tanpa pamrih masih sifat kita? Adakah memberi dengan tulus masih jadi identitas kita? Pertanyaan ini perlu dijawab, tentu saja dengan sejujurnya, sebab kita hidup ditengah wajah kehidupan yang kian hedonistis, hidup di tengah manusia yang makin individualistis.

Mungkin belum banyak yang tau tentang istilah altruisme ini. Sebab istilah tersebut baru mencuat kepermukaan pasca tahun 1971, saat itu seorang pakar biologi AS, Robert Treivers, mengungkapkan kesimpulan bahwa seseorang akan menolong orang lain karena ia yakin orang yang ditolongnya juga akan menolongnya. Sebab, mereka yang banyak menolong dengan sendirinya akan mendapat pertolongan. Dari sini bisa dilihat betapa ketulusan itu mustahil untuk tetap steril. Hal itu dipertegas oleh riset yang dilakukan oleh pakar psikologi AS, Forgan dan Bawer, yang bilang kalau menolong orang lain akan lebih disukai kalau ganjarannya jelas. semakin nyata ganjarannya, semakin mau dia menolong.

Pendapat mengatakan bahwa altruisme muncul dalam benak manusia lantaran adanya harapan bahwa perbuatan altruistik membawanya pada sebuah perhargaan yang sebenarnya dan perasaan yang memuaskan.

Nah, untuk lebih menguatkan kesimpulan itu, dilakukan pencobaan di sebuah laboratorium permainan. Para relawan diminta memberi uang yang telah disediakan kepada relawan lainnya. Namun, mereka tidak boleh memberi langsung pada pihak ketiga. Setelah permainan usai, terlihat bahwa pemain yang paling baik hati (banyak memberi uang kepada relawan lainnya) ternyata mengumpulkan uang paling banyak.

Dari percobaan ini, ditarik sebuah kesimpulan bahwa berbuat baik kepada orang lain, akan meningkatkan kemungkinan orang lain memperlakukannya lebih baik lagi. Dengan kata lain relawan yang baik hati telah menerima balasan secara tidak langsung. Ia memberikan uang kepada seseorang, tanpa berharap ada balasan setimpal dengan uang yang diberinya.Tapi ternyata ia mendapatkan lebih dari apa yang diberikannyaa. Orang akan melihat bahwa si baik hati itu telah menolong lain. Maka orang yang melihatnya berniat akan memberi pertolongan terhadapnya. Jika ia memang benar-benar memerlukan bantuan. Atau dalam istilah psikologi Daniel Batsan, altruisme terjadi lantaran adanya rasa empati, yaitu sebuah pengalaman yang menempatkan seseorang pada keadaan emosi orang lain seolah-olah ia mengalaminya sendiri.


ETNIX

Persekutuan Keluarga Allah

1 Korintus 1:9 (Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia)

Tidak sedikit orang-orang yang hidup pada zaman ini sudah tidak peduli lagi pada ajaran agama dan nilai-nilai kehidupan di masyarakat. Bahkan di negara-negara yang maju teknologinya banyak yang tidak mengenal Tuhan. Mereka merasa sudah dapat menyaingi bahkan menyamakan dirinya dengan Tuhan. Di negara-negara Eropa sebagian besar gereja-gereja hanya dikunjungi oleh orang-orang tua saat ibadah setiap saat minggu. Anak-anak muda tidak tahu dimana keberadaannya. Kita masih bersyukur karena kondisi ini tidak terjadi di negara kita. Tapi lambat laun bisa saja hal itu terjadi bila kita tak menjaga persekutuan yang erat dengan Tuhan. Tuhan Allah meminta kita sebagai ciptaannya untuk mengenal dia lebih dalam lagi. Dia mau kita mempunyai persekutuan yang erat denganNya, yaitu dengan menyediakan waktu untuk merenungkan firmanNya setiap hari. Bila kita taat dan setia kepada FirmanNya maka semakin hari kita semakin mempunyai pengenalan yang baru akan Tuhan. Banyak diantara kita yang mungkin berkata, “aku sibuk cari duit”, atau “aku sibuk ngurus anak” dan segala macam alasan lainnya sehingga sering keluar ucapan dari kita “mana sempat!”…ya, kita sering melupakan persekutuan yang indah degan Tuhan. Kita terlalu sibuk dengan urusan kita masing-masing.

Kita adalah anak-anakNya yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib. Kita terlalu mahal ditebus oleh darahNya. Namun kita sering tidak mengindahkan panggilanNya dan mengabaikan persekutuan denganNya. Kta melupakan pengorbananNya. Allah kita adalah Allah yang cemburu, artinya Dia tidak mau anak-anakNya menyembah ilah-ilah lain dan berpaling dariNya. Siapakah manusia di dunia ini yang tidak mencintai kesetiaan? Setiap pasangan, suami atau isteri pasti mengiginkan pasangan agar tetap setia walau apapun yang terjadi. Tentu ada perasaan sakit hati apabila kesetiaan seseorang dikhianati oleh orang yang kita percayai. Seorang sahabatpun akan sakit hati apabila sahabatnya meninggalkannya atau mengkhianatinya.

Allah adalah setia. KesetiaanNya tidak dapat diukur dengan apapun yang ada di dunia ini. Allah tidak mengatakan bahwa Ia akan setia apabila kita setia. Tidak! KesetiaanNya tidak bersyarat. Dia tetap setia walaupun kita tidak setia. Namun Allah mengiginkan kita tetap setia kepadaNya dan berpegang teguh pada FirmanNya. Allah ingin kita tidak meninggalkan persekutuan denganNya yang telah memanggil kita pada persekutuan dengan anakNya Yesus Kristus.


Pelita Hati
HKBP Depok I Ressort Depok

Sunday, August 2, 2009

Hari Minggu, Hari yang Mulia

Hari Minggu hari yang mulia
Itu hari Tuhanku
Ia bawa rasa bahagia
Masuk dalam hatiku

Reff: Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh
Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh.


Hari Minggu, hari istirahat
Bagi badan yang letih
Firman Tuhan turun bawa hikmat
Untuk hati yang sedih

Reff: Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh
Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh.

KJ: No. 21
Syair dan Lagu: A.E. Wairata 1953


"Tuhan, puji syukur dan terima kasih atas Hari Minggu yang suci dan mulia ini. Kami boleh merasakan sukacita dan kebahagiaan di hari yang teduh ini, itu juga karena Kasih dan AnugerahMu kepada kami yang tiada terkira. Biarlah dengan Firman yang kami dapatkan hari ini membawa kekuatan baru bagi kami dalam menjalani hari-hari kami, dan kiranya dengan kekuatan baru itu, kami dapat menguatkan sesama kami untuk segala kemuliaanMu. Amin


Mengenai lagu ini, kurasa sampai kapan pun masih akan slalu kuingat. Lagu ini punya moment tersendiri bagiku. Berawal dari saat pertama kali aku mendengar lagu ini, yaitu pada tahun 2004, tepatnya bulan Juni. Kala itu muda/i wijk 14 HKBP Jatiwaringan bertugas sebagai pelayan di Ibadah Khusus Muda/i HKBP Jatiwaringin.

Pada hari kamis, tiga hari sebelum hari ha, Muda/i wijk 14 yang pada masa itu lagi aktif-aktifnya, hadir dalam sermon IbSus, setelah sebelumnya dapat undangan dari Tim IbSus. Tidak susah untuk menunjuk siapa saja yang jadi pelayan untuk hari Minggu, karena malam itu pasukan kami yang hadir lumayan banyak hehehhe.... padahal seingatku minggu itu kami melayani bareng wijk 5, yang anehnya pada malam itu cuma satu orang yang hadir. Akhirnya diputuskan siapa saja yang melayani untuk hari Minggu yang mayoritas anak-anak wijk 14, termasuk aku sendiri yang ditunjuk sebagai singer dengan dua orang temanku.
Sebagai singer, malam itu aku kurang bersemangat karena ada dua tiga lagu yang kurang familiar di telingaku dan tentunya harus aku pelajari, ditambah kita masih kekurangan satu lagu lagi untuk lagu pada saat persembahan. Tim Ibsus dan muda/i 14 pada sibuk mencari lagu yang cocok sesuai dengan tema, termasuk aku sendiri ikut-ikutan. Namun tiba-tiba ada sebuah suara yang mengejutkanku yang berkata supaya lagunya diambil dari Kidung Jemaat nomor 21 saja, dia menyodorkan KJ yang dipegangnya seraya menyanyikan sepenggal lagu itu. Aku menoleh ke arah suara itu, dan terkejut menyadari kehadirannya yang tiba-tiba di ruangan itu dan langsung menyodorkan satu lagu yang tidak kumengerti. "Baru datang sudah langsung nyodorin lagu? Ah, lagu apaan ini? Seumur-umur aku ga pernah dengar lagu ini? Dan kedengarannya juga ga enak? Kayaknya nadanya datar-datar aja tuh? Apa ga ada lagi lagu lain? Huhh... tambah satu lagu lagi yang mesti aku pelajari...bagaimana aku bisa mempelajarinya? waktunya mepet banget lagi?" aku menggerutu dalam hati saking emosinya... entah bagaimana raut mukaku saat itu. Perasaanku sangat tidak enak, ada rasa sebel...ditambah Tim IbSus langsung setuju dengan tambahan lagu itu, aku makin sebel lagiii... Jangankan untuk mempelajari lagu itu, memegang KJ aja aku tidak niat malam itu. Pikirku, "nanti juga di rumah bisa belajar sendiri, hanya dua ayat ini kok!!" Jadi aku cuma diam saja saat mereka mulai mempelajari lagu itu... Hanya gelengan kepala yang kutunjukkan saat temanku menanyakan apakah aku sudah pernah dengar lagu ini..hehhehe. Kuakui, aku memang sangat tengsin, karena selama dua tahun ini aku melayani sebagai singer di Ibadah Umum masa tidak pernah dengar "lagu aneh" itu? Karena masih sebel, aku bahkan sampai ga mau noleh lagi ke arah orang yang nyodorin lagu itu, orangnya aneh seaneh lagunya. Ha ha...aku jadi keras hati...Entahlah, kok aku bisa menggerutu dan bersikap seperti itu ya? Bukan sikap yang patut ditiru, tapi mau bagaimana lagi? padahal baru saja kami mendengarkan Firman Tuhan, sharing dan memutuskan tema yang sesuai dengan Kotbah. Akhirnya aku berusaha menenangkan diri, mulai tersenyum dan menerima keputusan yang baru saja dibacakan.

Aku memang yakin banget, kalau lagu-lagu itu akan bisa kami nyanyikan dengan baik di IbSus, khusus lagu KJ No.21, kami sangat mulus membawakannya. Syukurlah... Tidak percuma kami latihan berjam-jam, belum lagi latihan sendiri di rumah.. Aku memang tidak ingin membuat jemaat atau teman-teman kecewa serta membuat diriku malu...walaupun mungkin malunya tidak ketulungan, tapi tetap bersemangatlah. Lagi pula Tuhan juga senang jika melihat anak-anakNya rindu dan bersemangat datang padaNya dan dan bernyanyi pujian untukNya.

Sudah menjadi kebiasaanku, setiap kali mendapatkan lagu baru dalam pelayanan pasti akan kupelajari dan kunyanyikan kembali di rumah dengan iringan gitar, tapi entah kenapa KJ No. 21 itu tidak masuk dalam hitunganku, bahkan saat itu aku sudah lupa lagu itu nomor berapa di KJ. Cukuplah sekali saja aku mempelajarinya, pikirku. Akhirnya kutahan hasratku supaya tidak mencari-carnya di KJ.

Berselang setahun, lagu ini kembali muncul, kali ini pada Ibadah Umum Sore...Pada saat latihan song leader di gereja, teman-temanku pada sibuk melatih lagu ini...sepertinya mereka baru mendengar lagu ini. Wah, ternyata ada juga yang lebih parah dariku pikirku, saat teringat setahun yang lalu juga aku sama seperti mereka... entah kenapa ada rasa bangga menjalar di hati ini karena diantara semua yang hadir hanya aku yang tahu lagu...hehehe


Bersambung....