Sunday, September 27, 2009

Berbagi Kasih


Renungan Warta Jemaat
HKBP Jatiwaringin Ressort Jatiwaringin
Minggu: XVI Dung Trinitatis
Tanggal; 27 September 2009
Epistel; Filipi 2: 1-11
Evangelium: Rut 2: 8-16
By: Pdt. M. Nababan


Sesuai dengan tahun diakonia yang sedang kita geluti, di depan gereja ini terpampang beberapa spanduk, salah satunya bertuliskan: "Mari kita memperdayakan mereka". Menyikapi tulisan di spanduk itu, sekaligus menggeluti tahun diakonia, mungkin kita akan menyampaikan berbagai respon. Mungkin ada yang menyatakan, “Wah… Gereja Jatiwaringin punya terobosan baru”, Atau mungkin ada yasng mengatakan “setiap ada kegiatan di dalam di HKBP, selalu ada kutipan uang”. Apapun respon kita, sebaiknya dimotivasi oleh rasa takut kepada Allah.

Terobosan untuk memberdayakan sesama seiman yang status sosialnya adalah ekonomi lemah, fakir miskin, ataupun yang terlantar, adalah tugas gereja atau tugas kita bersama dengan kontiniu serta berkualitas yang dimotivasi oleh ketaatan dan iman kepada Tuhan Allah, sebagaimana dijelaskan di nats ini. Di dalam nats ini dijelaskan 2 tokoh yang sering disebut sebagai patron yang baik dalam hidup kita, yaitu Boas dan Rut.

Boas adalah salah seorang petani kaya reaya di bangsa Israel, ia mempunyai banyak pekerja di ladang pada konteks panen raya. Adakah di antara kita yang takut akan Tuhan di dalam berbagai potensi yang dimiliki selalu mengupayakan pemberdayaan orang lemah, fakir miskin, orang asing da pengangguran? (band Ayat 8-9; 11-12; 15-16). Di sisi lain, Rut adalah kalangan anggota jemaat, masyarakat marginal, ekomi lemah, sekaligus janda muda miskin, namunhidup proaktif, optimis serta takut akan Tuhan. Ia mengaku bahwa ia sungguh-sungguh mendapat belas kasihan, penghiburan serta mendapt ketenangan hati.

Merespon nats ini, kita perlu merenungkan sejenak, siapakah status kita? Kalau saya berstatus Boas, apakah saya tulus, iklas tanpa pamrih membuka peluang memberdayakan kaum marginal? Bukankah lebih baik dimotivasi pengenalan akan kasih karunia Tuhan, sehingga merasa berhutang kepada Tuhan kalau tidak menjadi saluran berkat? Kalau saya jadi Rut, apakah saya proaktif, disiplin bekerja yang benar menekuni pekerjaan yang amat hina tetapi kudus di mata Tuhan? Walaupun di dunia ini semakin banyak orang serakah, egoistis, tak perduli terhadap sesama, dan semakin banyak yang kehilangan arah dalam hidupnya( band. ayat 2:3) akan tetapi sebagai umat Tuhan, kita harus tampil beda. Terpanggil berbagi kasih karena kita telah dikasihi Tuhan dan sedang dikasihi Tuhan. Amin