Monday, January 11, 2010

Allah adalah tempat curhat terbaik

Yesaya 26:4

Di dalam hidup ini pasti ada orang yang kita percayai. Dikala kita menghadapi sesuatu yang unik dalam hidup ini, ketika kita menghadapi suatu masalah, kita akan menceritakannya kepadanya dan mengharapkan mendapat solusi darinya. Pasti sedikit banyaknya akan diberikan solusi untuk masalah yang kita hadapi tersebut dan mungkin kita akan merasa lega. Dikala kita merasa senang dan bergembira karena sesuatu di luar dari pada yang kita pikirkan bisa-bisa saja kita akan menceritakannya juga atau curhat pada orang itu. Pertanyaan! Sempurnakah orang yang kita percayai itu dalam menjawab semua suka dan duka kita? Tidak, tetapi ada sedikit kelegaan bagi kita dan jawaban yang kita terima tersebut pun belum tentu yang sebetulnya. Kenapa kita mau mempercayai dia sebagai tempat curhat kita? Karena dia tidak akan mempermalukan kita.

Sungguh alangkah indahnya kalau kita bisa memiliki seseorang yang bisa tempat kita mengadu dalam suka maupun duka di dalam dunia ini, tetapi alangkah baiknya dan indahnya kalau Allah menjadi tempat mengadu kita dalam segalanya. Karena Dialah Gunung Batu yang tak tergoyahkan. Dialah yang sanggup memberikan solusi atas masalah dalam hidup ini. Dia akan merasakan sepenuhnya apa yang kita rasakan dalam suka maupun duka. Dia memegang rahasia kehidupan kita. Dia tidak akan mempermalukan kita, Dia akan menjawab semua pergumulan hidup kita. Dia bukan hanya mampu membuat solusi tapi juga memberikan segalanya dan Dia akan menemani hidup kita selamnaya tanpa pernah meninggalkan kita. Amin

Ibadah Harian Keluarga
HKBP DISTRIK XV SUMBAGSEL

Friday, January 8, 2010

BATU PENGIMANAN GEREJA


Dan akupun berkata kepadamu: engkau adalah petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya. (Matius 16:18)

Gereja Tuhan yang sesungguhnya adalah setiap orang yang beriman dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat dan menjadikan Dia sebagai penentu jalan kehidupannya. Jika kita bersedia dibangun sebagai Batu Karangnya, maka sebagai batu-batu yang kecil kita adalah jemaat akan disatukan menjadi Bait Allah yang indah. Di Gereja yang demikianlah Roh Kudus akan berkenan untuk kesempatan pertama.

Batu karang adalah batu pertama yag kokoh sebagai dasar. Bati ini akan menjadi titik awal dan pedoman untuk menyusun batu-batu yang lainnya agar menjadi "bangunan" gereja Tuhan yang berkenan. Batu-batu yang ada itu disusun oleh para Rasul dengan jalan mengajar kebenaran Firman Tuhan tentang Yesus sebagai Anak Allah.

Jadi, pengajaran paling mendasar dan harus kita imani adalah Tuhan Yesus sebagai Anak Allah. Setiap anak-anak Allah yang setia pasti akan semakin didewasakan dalam iman untuk dapat dibentuk menjadi Gereja Tuhan yang kokoh dalam anugerah Tuhan Yesus Kristus. Dan jika setiap Gereja dibangun dengan dasar ini, pastilah Gereja tersebut tidak akan dapat digoyahkan oleh kekuatan manusia manapun, atau alam maut tidak akan menguasainya.

Namun banyak Gereja yang didirikan bukan atas dasar Yesus Kristus melainkan atas dasar peraturan organisasi. Ciri utama Gereja yang dibangun atas dasar Batu Karang adalah Yesus Kristus akan mengutamakan kebenaran firman Tuhan di atas segala hal yang ada di dunia ini. Maka dapat dilihat pula bahwa setiap pengajaran Firman Tuhan yang disampaikan, pasti juga mengutamakan pengajaran kemurnian dan kebenaran Firman Tuhan dan menyingkirkan pengajaran yang menyesatkan.

Firman Tuhan tidak akan berubah sekarang dan selamanya, jika kita akan menjadi jemaatNya izinkanlah Firman Tuhan berada di kehidupan kita agar menjadi Batu Karang dalam kehidupan kita tidak tergoyahkan dengan apapun yang menimpa kita akan kuat, dan akan merubah kehidupan kita yang kelam penuh kecemasan dan ketakutan menjadi terang dan mengalami kemenangan demi kemenangan.

PELITA HATI
HKBP DEPOK I RESSORT DEPOK

Tuesday, January 5, 2010

APA YANG KITA KEHENDAKI?

Kita semua tahu seperti apa rasanya terperosok dalam lingkaran…memerima satu jawaban doa tetapi ternyata masalah lain sudah menunggu kita.


Kita berdoa dalam iman, tetapi kita terus terperangkap dengan masalah yang sama, terus dan terus. Mengapa? Karena sering kali, kita tidak tahu apa yang perlu kita doakan. Sering kali kita berdoa untuk hal-hal yang keliru.

Marilah kita membaca lagi di Markus 10. Bertimeus yang buta itu duduk duduk di pinggir jalan untuk mengemis ketika Yesus lewayt. “Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus, orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!”... Kemudian ia melompat berdiri dan menghampiri Yesus. “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Yesus bertanya kepadanya. Jawab orang buta itu, “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” “’Pergilah,’kata Yesus,’imanmu telah menyelamatkan engkau!’ Pada saat itu juga melihatlahnia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanNya” (ayat 47, 50-52).

Simak cerita tersebut. Dari apa yang yang Alkitab katakanan, berapa banyakah kebutuhan Bartimeus? Hanya satu? Tidak! Ia bukan buta saja, tetapi ia juga seorang pengemis. Barang kali masalahnya begitu banyak lebih dari yang dapat kita bayangkan, dan sepertinya masing-masing itu satu kebutuhan yag logis. Tapi andaikan Bartimeus bisa melihat, maka sisanya akan beres dengan sendirinya. Penglihatanlah yang ia butuhkan…dan Bartimeus menyadarinya.

Jadi, ketika Yesus bertanya apa yang bisa Ia bantu, Bartimeus tahu persis apa yang harus diminta, dan ia pun memperolehnya.

Yesus juga rela untuk memenuhi kebutuhan kita. Pertanyaanya adalah, apakah kita benar-benar tahu apa yang kita inginan? Mari berpikir dan mendoakan itu. Biarlah Yesus sendiri yang menunjukkan apa yang benar-benar kita perlukan. Jika itu yang kita perbuat, maka doa-doa kita akan memiliki kuasa yang baru seluruhnya. Daripada meraba-raba permukaan masalah itu saja, mereka akan langsung dicurahkan dari hati.

Dan kita tidak membuang-buang hidup kita dengan berlari-lari dalam lingkaran lagi.


By:Kenneth Copeland

OVER THE EDGE

RENUNGAN PEMUDA


Monday, January 4, 2010

BATU PENJURU GEREJA

BATU PENJURU G’REJA


DAN DASAR YANG ESA,


YAITU YESUS KRISTUS


PENDIRI UMATNYA.


DENGAN KURBAN DARAHNYA


GEREJA DI TEBUS;


BABTISAN DAN FIRMANYA


MEMBUATNYA KUDUS



KJ. 252 :1

Syair: Samuel J. Stone 1866

Lagu: Samuel S. Wesley 1864


Terima kasih Tuhan Yesus, karena Kau menjadi batu penjuruku sehingga aku kuat dan kokoh menghadapi pergumulan hidup di dunia ini. Engkaulah Batu Karang Rohani kami, hanya kepadaMu kami memohon pertolongan.

Sunday, January 3, 2010

DASAR KEKRISTENAN

Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan; yaitu Yesus Kristus. (1Korintus 3:11)


Jangan pakai akar bila rotan tak ada. Mengapa? Menurut beberapa orang, karena dalam pribahasa “tak ada rotan akarpun jadi” tersirat bahwa kualitas adalah nomor dua. Seharusnya, bila tak ada rotan langkah yang diambil adalah entah cari rotan ke sumber lain atau memikirkan yang merekayasa alternative yang sebaik rotan, atau bahkan lebih supaya memproduksi hasil tidak berkurang.


Kini Paulus menggunakan metafora pendirian suatu bangunan (bangunan Allah). Dalam konteks jemaat Korintus, Paulus menjelaskan bahwa dengan karunia Allah, dirinya telah meletakkan dasar jemaat yang adalah Kristus. Karena itu, Paulus memperingatkan mereka yang sedang membangunj emaat Korintus di atas dasar itu untuk berhati-hati: jangan membangun jemaat dengan hal-hal yang tidak tahan uji oleh api, jangan dengan pengajaran dan tindakan jerami hikmat manusia, tetapi dengan pemberitahuan hikmat Allah. Ketahan-ujian inilah yang akan menentukan upah seorang pelayan(tetapi bukan keselamatannya). Sebagai penegasan, Paulus juga menyatakan bahwa jemaat setempat di Korintus adalah bait Allah dan Allah akan mebinasakan orang yang membinasakan baitNya.

Kehidupan jemaat harus, rohani, yaitu berbeda radikal dengan dunia. Perselisihan dan arogansi adalah tanda dari hikmat duniawi; tanda bahwa kontribusi Kristen kepada bangunan kehidupan jemaat tidak tahan uji. Penghakiman krena meniadakan fungsi jemaat sebagai bait Allah; menghadirkan kesaksian Roh akan Kasih Karunia Allah bagi sekitar.


Masa kini banyak gereja yang secara tidak langsung mengagungkan manusia dan menyombongkan dirinya karena mereka telah mengambil bagian di dalam suatu gereja begitu banyak, apakah itu secara material maupun secara pikirannya. Untuk itu doakan dan gumulkan terus para penaua dan pemimpin serta jemaat tempat kita bergereja, agar terus bertumbuh dalam kebenaran firmanNya dan tahan uji sebagai representasi Allah di sekitar jemaat kita. Kiranya Tuhan sudah memulainya, Tuhan jugalah yang memulainya.


PELITA HATI

HKBP DEPOK I RESSORT DEPOK

Friday, January 1, 2010

TAHUN BARU YANG BAHAGIA


Di berbagai tempat, orang-orang berkumpul bersama untuk merayakan detik-detik pertama yang menggembirakan pada tahun baru ini… sekalipun demikian bagi ribuan orang, hari itu juga menjadi 24 jam tersulit dari hidup mereka.

Barangkali ada teman-teman kita yang berpesta sampai larut malam, melakukan hal-hal yang mereka tahu seharusnya tidak dilakukan dan sekarang menyesali setiap detik dari peristiwa itu. Bagi mereka, tahun baru hanyalah permulaan dari sebuah kegagalan lagi.

Bagaimana dengan kita sendiri? Mungkin dari luar kita kelihatan cukup berbahagia. Tetapi di dalam hati, mungkin kita merasa terluka dan kecewa. Mungkin kitalah orang yang menyesali apa yang telah terjadi tadi malam. Mungkin kita merasa tidak sanggup lagi menjalani hidup.

Pernahkah kita berbicara pada diri sendiri, andaikan aku diberi kesempatan untuk mengulanginya, aku akan melakukannya dengan cara yang berbeda? Yesus sesungguhnya sanggup mengabulkan permintaan itu. Ia sudah menbayar harga semua dosa dan hukuman dari semua kesalahan kita, apa pun yang telah kita lakukan. Itulah sebabnya Ia datang ke dunia supaya kita bisa memulai lagi dan membuat Hari Tahun Baru ini sebagai hari terbaik dalam hidup kita.

Bagaimana kita bisa membuka lembaran hidup baru? Roma 10:9 mengatakan, Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”

Caranya sangat mudah, kita hanya perlu mengucapkan, “Yesus, aku menyerahkan hidup kami kepadaMu. Mulai hari ini, aku menjadi milikMu. Di rumah, di tengah-tengah teman-temanku, di mana-mana, aku senantiasa mengikut Engkau.”

Tiada waktu yang lebih tepat untuk menyerahkan hidup kita selain di hari pertama di tahun baru ini. Bahkan jika kita pernah menyerahkan hidup kita kepada Yesus, tetapi sepertinya telah kehilangan focus, maka kita bisa memperbaharui penyerahan kita kepada Dia. Sekarang, di mana kita berada, serahkan hidup kita kepada Yesus saat ini juga. Dan temukan apa artinya mengalami tahun baru yang bahagia itu.