Sai anggiat ma ho lam togu
jala tong-tong manahan di sude pangunjunanmu,
ai manamba habengeton,
jala gabe pasu2 do i di ho,
nang di angka nahumaliang hita.
Posma roham, na uli na denggan do sude
na pinatupa ni Debata tu hita salelengon.
Rap marhaporusan jala marpanghiraman ma hita
tu Debata Parasiroha...
Diramoti Tuhan Debata ma ho di ganup tingki. :-)"
Wednesday, March 31, 2010
Tuesday, March 30, 2010
DOA UNTUK SILASNIROHA
Sai didongani jala diparbisuki Tuhan Debata ma ho
diganup langkam, parulaonmu
dohot di angka sinangkap ni roham.
Sai Diapuli jala Dipargogoi ma ho..
Bahen ma sonang roham,
ai manang aha pangunjunanmu,
mambahen tu na denggan do sude i.
Asi-asiNA ma tong marsinondang dingolutta. :-)
diganup langkam, parulaonmu
dohot di angka sinangkap ni roham.
Sai Diapuli jala Dipargogoi ma ho..
Bahen ma sonang roham,
ai manang aha pangunjunanmu,
mambahen tu na denggan do sude i.
Asi-asiNA ma tong marsinondang dingolutta. :-)
Saturday, March 27, 2010
KELUAR DARI PERSEMBUNYIAN..!!
Dan tidak ada suatu mahlukpun yang tersembunyi di hadapanNya , sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab. (Ibrani 4:13)
Tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan dari Allah. Ia mengetahui setiap orang dimanapun juga ia berada, dan segala sesuatu tentang diri kita masing-masing terbuka di mataNya yang Maha melihat. Allah dapat melihat segala apa yang kita pikirkan, bahkan pada saat kita sedang tidak menyadari akan kehadiranNya, Ia masih saja ada dan tahu.
Bila kita mencoba menyembunyikan diri dariNya, Ia tetap saja melihat kita. Kita tidak dapat menyembunyikan rahasia apapun dari hadapanNya. Merupakan suatu penghiburan bila kita menyadari bahwa walaupun Allah mengenal diri kita seutuhnya namun, Ia tetap saja mengasihi kita. Maka biarkanlah kedekatan hadiratNya memberi penghiburan bagi kita.
Tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan dari Allah. Ia mengetahui setiap orang dimanapun juga ia berada, dan segala sesuatu tentang diri kita masing-masing terbuka di mataNya yang Maha melihat. Allah dapat melihat segala apa yang kita pikirkan, bahkan pada saat kita sedang tidak menyadari akan kehadiranNya, Ia masih saja ada dan tahu.
Bila kita mencoba menyembunyikan diri dariNya, Ia tetap saja melihat kita. Kita tidak dapat menyembunyikan rahasia apapun dari hadapanNya. Merupakan suatu penghiburan bila kita menyadari bahwa walaupun Allah mengenal diri kita seutuhnya namun, Ia tetap saja mengasihi kita. Maka biarkanlah kedekatan hadiratNya memberi penghiburan bagi kita.
Thursday, March 25, 2010
MAU TINGGI HARUS RENDAH
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikanNya pada waktunya. (1 Petrus 5:6)
Ayat ini mengajarkan kita untuk merendahkan diri kita di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya nanti Tuhan akan meninggikan kita. Tuhan Yesus menjadikan diriNya teladan bagi kita manusia untuk dapat bersikap rendah hati, seperti yang tertulis dalam Filipi 2:8-11 "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Buah dari kerendahan diriNya, Tuhan Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya Nama di atas segala nama supaya di dalam Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi" dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa!"
Tuhan menghendaki kita rendah hati dan mengasihi sesama manusia. Tidak menganggap orang lain rendah bahkan mencemooh mereka yang rendah, lemah dan berkekurangan. Karena sesungguhnya orang yang tinggi hati akan mengalami kehancuran dalam hidupnya. Mana yang akan kita pilih, hidup dengan kerendahan hati dan pada waktunya akan mendapat penghormatan serta ditinggikan, atau hidup tinggi hati, bangga dengan kesombongannya ketika di dunia, namun pada waktunya hidupnya akan hancur.
Selain itu Tuhan Allah sangat membenci manusia-manusia yang meningikan diri/congkak/sombong, seperti yang tertulis dalam Yakobus 4:6b: "karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati." Mari merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kita. Orang yang rendah diri berkenan di hadapan Allah. Oleh sebab itu, mari bersikap rendah hati, menghormati dan mengasihi orang lain dalam setiap kehidupan kita. Bukan hanya di bibir tetapi dalam setiap perilaku dan tindakan.
Ayat ini mengajarkan kita untuk merendahkan diri kita di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya nanti Tuhan akan meninggikan kita. Tuhan Yesus menjadikan diriNya teladan bagi kita manusia untuk dapat bersikap rendah hati, seperti yang tertulis dalam Filipi 2:8-11 "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Buah dari kerendahan diriNya, Tuhan Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya Nama di atas segala nama supaya di dalam Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi" dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa!"
Tuhan menghendaki kita rendah hati dan mengasihi sesama manusia. Tidak menganggap orang lain rendah bahkan mencemooh mereka yang rendah, lemah dan berkekurangan. Karena sesungguhnya orang yang tinggi hati akan mengalami kehancuran dalam hidupnya. Mana yang akan kita pilih, hidup dengan kerendahan hati dan pada waktunya akan mendapat penghormatan serta ditinggikan, atau hidup tinggi hati, bangga dengan kesombongannya ketika di dunia, namun pada waktunya hidupnya akan hancur.
Selain itu Tuhan Allah sangat membenci manusia-manusia yang meningikan diri/congkak/sombong, seperti yang tertulis dalam Yakobus 4:6b: "karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati." Mari merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kita. Orang yang rendah diri berkenan di hadapan Allah. Oleh sebab itu, mari bersikap rendah hati, menghormati dan mengasihi orang lain dalam setiap kehidupan kita. Bukan hanya di bibir tetapi dalam setiap perilaku dan tindakan.
Pelita Hati
HKBP Depok I Ressort Depok I
Wednesday, March 24, 2010
DOA
Tuhan,
kuatkan kami
agar kami menang
bila datang kesusahan dan pencobaan
seperti hambaMU Ayub, Yusuf dan Lazarus
yang hidup penuh penderitaan
dan berakhir dengan kebahagiaan
Biarlah dengan kepercayaan
dan ketaataan kami kepadaMU
kami dapat menikmati kemuliaanMU
yang akan Engkau nyatakan kepada kami (Roma 8:18)
Hanya Engkaulah jalan kebenaran dan hidup
Amin.
kuatkan kami
agar kami menang
bila datang kesusahan dan pencobaan
seperti hambaMU Ayub, Yusuf dan Lazarus
yang hidup penuh penderitaan
dan berakhir dengan kebahagiaan
Biarlah dengan kepercayaan
dan ketaataan kami kepadaMU
kami dapat menikmati kemuliaanMU
yang akan Engkau nyatakan kepada kami (Roma 8:18)
Hanya Engkaulah jalan kebenaran dan hidup
Amin.
Tuesday, March 23, 2010
TUHAN ADALAH ADIL
Sebab Tuhan adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajahNya. (Mazmur 11:7)
Sunday, March 21, 2010
IMAN PASTI MENANG TERHADAP UJIAN
Renungan Warta Jemaat HKBP Jatiwaringin
Minggu Judika, 21 Maret 2010
Epistel: Roma 3 : 21-26
Kotbah: Kejadian 22: 9-14
Oleh: Pdt. MM. Siahaan
Minggu Judika, 21 Maret 2010
Epistel: Roma 3 : 21-26
Kotbah: Kejadian 22: 9-14
Oleh: Pdt. MM. Siahaan
Nats ini sudah tidak sing lagi bagi kita, karena sejak Sekolah Minggu kita sudah mendengar cerita ini. Namun jika dibaca secara sekilas, mungkin akan muncul suatu pertanyaan di alam diri kita; seolah-olaah hal ini bertentangan dengan janji Allah sendiri. Allah menjanjikan keturunan dari Ishak seebagaai pewaris ketturunan Abaraham, mengapa dia harus dikorbankan? Masa sampai hati Abraham mengorbankan anaknya? Namun jika kita mendalami panggilan Abraham dari Ur-Kasdim (Mesopotania) sampai dijanjikan ketturunan, ternyata nast ini adalah suatu ujian yang sangat berat atau ujian yang tertinggi yang ddihadapi oleh Abraham terhadap kesetiaannya pada Tuhan. Sebeenarnya ini menandakan bahwa Abraham mempunyai hubungan erat dengan Allah, sampai dia mempersembahkan Ishak anak satu-satunya. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan Abraaham adalah "Iman yang sejati", dia merespon pangggilannya dengan suatu keyakinan, memiliki pengharapan terhadap pimpinan Allah dan percaaaya dengan janji Allah.
Kalau peristiwa ini diperhadapkan dengan kehidupan kita, mungkin sulit kita memberi atau mengorbankan yang paling berharga dalam hidup kita. Atau jangan-jangan kita ragu-ragu, jangan-jangan tidak ada apa-apanya. Di zaman seperti ini sebenarnya kita harus memiliki iman seperti Abaraham. Benar bahwa iman itu harus diuji, supaya tidak nampak kepalsuan atau kepura-puraan, melainkan terlihat iman yang murni atau sejati. Benarlah apa yang dikatakan oleh Paulus.."keteguhan iman dalam Kristus" (Kolose 2:5). Artinya meskipun ujian terhadap iman kita selalu menggerogoti kita, namun kita tampil sebagai pemenang(bandd. Ayub, dia menang terhadap penderitaan yang dia hadapi).
Di sisi lain yang biasa kita lihat dari nats ini adalah pribadi seorang Ishak sebagai seorang pribadi yang taat dan tidak bersungut-sungut kepada kelakuan bapaknya. Secara manusiawi wajar jika Ishak meronta-ronta attau melarikan diri dari rerncana tersebut, namun dia memiliki hati yang tenang dan jiwa yang berkorban. Pantaslaah Allah menjadikan dia pewaris isttimewa pada keluarganya. Pengorbana Ishak sebagai Anak Tunggal Allah untuk mendamaikan dan menyelamatkan umat manusia.
Oleh karena itu, apa arti teks ini dalam kehidupan kita seebagai gereja atau orang-orang Kristen di dunia ini? Pertama: Lambat atau cepat, mau tidak mau, semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus pasti menghadapi ujian iman sesuai dengan keadaanya. Dan semua itu adalah untuk menuntut dan memantapkan iman percaya kita kepaNya. Kedua: Seberat dan setingi apapun ujian yang kita hadapi, namun jika kita memiliki iman yang sejati kepadaNya kita pasti menang. Ketiga: Iman yang kita miliki hendaklah kita memanfatkan untuk menolong dan memenangkan orang lain kepada Kristus. Keempat: Gereeeja atau orangg Kristen harus menjadi panutan dalam iman. Artinya disettiap tindakan, sikap dan seluruh gerak kehidupan ini, orang Kristen mesti menunjukkan keteladanan dalam iman.
Wednesday, March 10, 2010
MENUJU TERANG
Sering kali ketika kita memerlukan jawaban atas suatu masalah, kita mencobanya dengan berfokus pada masalah itu. Kita mempelajarinya. Kita memikirkannya. Kita memeriksanya dari setiap sudut. Tetapi Rasul Paulus memberi kita pendekatan yang berbeda. Ia berkata kita harus memfokuskan perhatian pada Firman Tuhan sampai jawaban masalah itu ada.
Kita sering memakai istilah “memilih titik terang”. Kita bertanya, “Apakah aku tahu jawaban situasi itu?” Sesungguhnya, ketika firman Tuhan masuk ke dalam hati kita, firman itu membawa terang (Mazmur 119:130). Firman itu membawa jawaban yang kita perlukan.
Apakah kamu pernah berada pada sebuah ruangan yang gelap dan mencoba mencari jawaban jalan keluar? Atau apakah kamu pernah tersesat di malam hari? Apa yang pertama kali kamu cari? Cahaya!
Cahaya itu bisa berasal dari bawah pintu atau kerlap-kerlip dari lampu sebuah rumah di kejauhan. Yang mana pun juga, kamu akan segera berjalan ke arah itu. Kamu tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk memfokuskan perhatian pada kegelapan. Kamu akan memusatkan perhatian pada terang itu sebab kamu tahu terang itu membawa kamu ke arah yang benar. Jika kamu membutuhkan jawaban persoalan yang sedang kamu hadapi, mari memperhatikan firman Tuhan. Pergilah kepada terang itu maka jawaban yang kamu perlukan akan tiba.
Kita sering memakai istilah “memilih titik terang”. Kita bertanya, “Apakah aku tahu jawaban situasi itu?” Sesungguhnya, ketika firman Tuhan masuk ke dalam hati kita, firman itu membawa terang (Mazmur 119:130). Firman itu membawa jawaban yang kita perlukan.
Apakah kamu pernah berada pada sebuah ruangan yang gelap dan mencoba mencari jawaban jalan keluar? Atau apakah kamu pernah tersesat di malam hari? Apa yang pertama kali kamu cari? Cahaya!
Cahaya itu bisa berasal dari bawah pintu atau kerlap-kerlip dari lampu sebuah rumah di kejauhan. Yang mana pun juga, kamu akan segera berjalan ke arah itu. Kamu tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk memfokuskan perhatian pada kegelapan. Kamu akan memusatkan perhatian pada terang itu sebab kamu tahu terang itu membawa kamu ke arah yang benar. Jika kamu membutuhkan jawaban persoalan yang sedang kamu hadapi, mari memperhatikan firman Tuhan. Pergilah kepada terang itu maka jawaban yang kamu perlukan akan tiba.
Subscribe to:
Posts (Atom)