Friday, January 30, 2009

Mintalah nasihat yang baik

Saat kita menghadapi keputusan-keputusan yang sukar atau pilihan-pilihan yang tidak pasti, akan sangat menolong bagi kita untuk meminta nasihat dari seseorang yang kita hormati. Tentu saja, seperti yang dikatakan Alkitab, ”Ada keamanan dalam banyaknya penasehat,” dan kita seharusnya tidak pernah keras kepala. Kita seharusnya selalu terbuka dan mau menerima nasihat. Tetapi setelah kita berdoa tentang sesuatu dan melihat semua pilihan, jika kita tidak merasa baik tentang semua itu, kita dapat bersikap cukup tegas untuk membuat keputusan yang tepat bagi kita.

Jika kita berusaha menyenangkan banyak orang dengan melakukan hal-hal yang kita tidak benar-benar ingin lakukan, supaya kita tidak menyakiti perasaan siapa pun, atau kita sedang berusaha membuat semua orang senang, kita akan menipu diri sendiri. Kita bisa membuat diri sendiri berlari dalam lingkaran setan karena berusaha menjadi sesuatu yang bukan diri kita, dan kita akan menangung resiko kehilangan yang terbaik dari Tuhan bagi kehidupan kita sendiri.

Kadang-kadang kita bahkan dapat memperoleh terlalu banyak nasihat. Jika kita tidak hati-hati, pendapat-pendapat yang bertentangan hanya akan menyebabkan kebingungan. Kadang-kadang sahabat-sahabat yang sedang memberikan nasihat kepada kita bahkan tidak dapat menjalankannya. Tetapi mereka memang hebat dalam memberitahukan kita bagaimana menjalankan kehidupan kita. Kita boleh berhati-hati kepada siapa kita izinkan mempengaruhi proses pembuatan keputusan kita. Kita boleh memastikan bahwa orang yang sedang memberikan nasihat kepada kita mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan dan adalah orang-orang yang telah mendapatkan rasa hormat kita sebagai suatu sumber hikmat.

Di samping itu, orang-orang yang merasa aman bergantung pada pengarahan hati mereka 75 persen dan pada pengarahan luar mereka hanya 25 persen. Itu berarti bagi sebagian besar keputusan yang kita buat, kita seharusnya tidak perlu meminta pendapat dan persetujuan oaran-orang lain. Kita perlu megikuti hati kita sendiri dalam terang firman Tuhan dan melakukan apa yang kita rasa benar dan baik kita.

2 comments:

Anonymous said...

Kita tidak bisa menyenangkan semua orang.....

Hallo ito, sudah lama tidak ada kabar, kemana saja?

Nelson Saragih
Renungan Kristen
http://www.renungan-kristen.4christ.info

Rebekka Simanjuntak said...

Kenyataannya begitu...
Tapi tetap ada usaha untuk menyenangkan mereka, meskipun mereka tidak menyadari kita sudah menyenangkan mereka, atau kita sendiri tidak menyadari kalau kita sudah menyenangkan mereka hehe...

Hallo juga ito, iya neh sdh lama ga ngeposting. Akhir tahun 2008, aku menjelajah sumatera :-)