Friday, July 31, 2009

Hati manusia cermin dari manusia itu

Amsal 27:19 (Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu)


Manusia tidak dapat hidup sendiri, itulah sebabnya kita manusia diciptakan sebagai manusia koperatif, atau dsebut bermasyarakat. Nats ini menjelaskan tentang hubungan dengan sesama sedangkan isinya adalah tentang hati manusia. Pusat dari sentral dari seorang manusia adalah "hati". "Hati" manusia adalah pusat dari segala, pikiran, perasaan, motivasi dan tindakan yang akan dan sedang dilakukan manusia tersebut.

Hubungan dengan sesama merupakan tema yang juga banyak dibahas oleh penulis Amsal. Orang memang harus belajar memelihara hubungan antar personal agar tercipta keharmonisan. Bagaimana cara memelihara hubungan baik? Pandai bersikap dan membawa diri adalah kunci penting dalam menjalin relasi dengan orang lain. Kita tidak bisa seenaknya bawa kebiasaan dan karakter kita di tengah orang lain, walau kita menganggap itu baik. Belum tentu orang bisa menerimanya. Akibatnya terjadilah gesekan yang merusak keharmonisan hubungan. Misalnya bersikap terlalu ramah tetapi pada waktu yang tidak tepat. Walau disisi lain, mungkin saja hal itu justru membuat orang belajar saling menerima dan membangun. Maka dari kepiawaan membina hubungan degan sesama itulah, orang akan menuai pujian. Pujian dan imbalan juga akan diperoleh orang yang berhasil menjalankan tugas dengan baik.

Penulis Amsal mengemukakan tiga contoh orang yang bersikap salah dan dari sikap itulah kita dapat melihat hatinya. Pertama, orang yang tidak berhasil membina relasi dengan orang lain. Misalnya isteri yang suka bertengkar, bagai tiris yang menitik tanpa henti pada waktu hujan. Hal ini membuat di dalam rumah repot dan tidak nyaman. Mungkin seperti itu perasaan suami yang mempunyai isteri demikian. Orang tamak yang tidak pernah puas dengan apa yang dia miliki. Ketiga, sikap orang yang egois dan ambisius, yang tidak pernah mau belajar dan diajar, sehingga tinggal didalam kebebalan.

Kita memang tidak ingin dibenci orang, tetapi bersikap baik pun kiranya bukan sekedar mencari pujian. Melainkan agar tercipta suasana saling membangun dengan tujuan agar Allah dipermuliakan.


Pelita Hati 2009
HKBP Depok I Ressort Depok

Thursday, July 30, 2009

Polusi antara asap dan amarah

Apa jadinya kalau jumlah kendaraan terus bertambah sementara pada saat yang sama tidak diikuti pengurangan jumlah kendaraan padahal ruas jalan tetap? Macet, sudah pasti. Sementara untuk menambah ruas jalan, adalah satu hal yang sangat mustahil dan masuk akal. Membuat jembatan layang (play over), juga ga mungkin. Bukankah di Jakarta ini sudah terlalu banyak jembatan? Maka ga heran kalau muncul olok-olok seperti ini: di daerah itu banyak sungai tapi ngak ada jembatan, sementara di Jakarta banyak jembatan tapi ga ada sungainya.

Setelah itu apa lagi? Polusi. Yup, polusi dari kendaran bermotor memang jadi momok menakutkan. Lebih menakutkan dari kemacetan. Kalau tercebak macet paling-paling cuma bikin telat, pusing dan sedikit bete. Setelah macetnya selesai, selesai pula penderitaan tersebut. Tapi kalau polusi, tidak sesederhana itu. Asapm knalpot yang mengepul di udara jelas bukan konsumsi yang baik buat hidung siapa pun. Ketika asap-asap itu terhirup maka pada saat yang sama sejuta kuman yang jadi biang kerok penyakit pernafasan ikutan masuk tanpa bisa dicegah. Sekalipun tersedia bulu-bulu halus dalam hidung yang jadi filter alais penyaring, tapi tidak cukup ampuh untuk menghalau serbuan polusi bukan cuma kesehatan semata, tapi juga kesehatan psikologis.
Berdasarkan penelitian dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), terbukti asap kendaraan bermotor dapat memicu emosi seseorang. Kok, bisa? Sebab, karbon monoksida (CO) yang terkandung dalam polutan bisa mengikat sel darah merah (Hemoglobin) di dalam tubuh. Dibandingkan dengan oksigen, unsur CO bisa 200 hingga 240 kali lebih mengikat hemoglobin. Dan akibatnya, bisa mengakibatkan perubahan-perubahan sifat seperti mudah marah, tegang dan emosi yang meningkat. Mengingat cukup seriusnya ancaman polusi udara di jalan raya itu, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menganjurkan untuk menggunakan masker terutama bagi mereka yang berada di daerah polusi selama delapan jam atau lebih. Salah satunya pulusi lalu lintas. Tentu saja mereka yang sedang bertugas mengatur arus lalu lintas, bukan mereka yang sedang tawar menawar dengan pelanggar aturan main. Dengan masker tertempel di wajah diharapkan bisa mengurangi stressing yang dipicu oleh polusi kendaraan.

Satu hal lagi ancaman dari polusi adalah kanker! Menurut seorang peneliti dari BPPT, Ir. Teguh Prayudi mengungkapkan bahwa berdasarkan foto chemical, debu asap yang berasal dari kendaraan bermotor mengandung zat carsiogenik ynag bisa memicu kanker.

So, jangan anggap remeh poluisi, juga pilisi. Sebisa mungkin hindari keduanya. Sebab polusi bisa mengundang sejuta penyakit, dari sesak nafas, jantungan, sampai kanker. Untuk menghindarinya cukup gunakan masker, atau sapu tangan untuk menutup mulut dan hidung agar terhindar dari serbuan asap-asap knalpot. Atau bisa juga hindari daerah-daerah yang rawan pulusi seperti jalan raya, pabrik apalagi temp[at sampah. Dan berurusan dengan polisi tentu sangatlah tidak nyaman. Apalagi pilisipilisi yang terkontamidasi oleh polusi. Baik polusi kendaraan apalagi polusi jembatan.

ETNIX

Wednesday, July 29, 2009

Supaya dunia tahu

Yoh 17: 21-23

Apakah kita mengetahui bahwa Yesus telah memberi kita kunci untuk memenangkan dunia? Banyak orang kristen yang tidak menyadari hal tersebut, tetapi Dia tahu. Sebelum Ia disalibkan, Ia memohon kepada BapaNya agar membuat kita "menjadi satu dengan sempurna", baik dengan sesama saudara seiman maupun dengan Dia supaya dunia tahu bahwa Ia diutus oleh Tuhan.

Jika kita, dan semua orang kristen lainnya di seluruh dunia bekerja bersama-sama, maka Firman Tuhan akan dengan cepat disebarkan. Tetapi sampai saat ini, kita begitu sibuk untuk saling bertengkar hingga tidak begitu mengindahkan pemberitaan Firman.

Untung saja ada orang-orang seperti kita yang mulai menyadari bahwa pertengkaran semacam itu adalah hal konyol. Mulai mengerti bahwa kita perlu menganggap perintah Yesus untuk "saling mengasihi" sebagai sebuah perintah bukan sebuah pilihan.

Maukah kita mengambil satu langkah untuk menyebarkan kabar keselamatan Tuhan pada dunia hari ini? Jadilah seorang muda yang penuh kuasa dan yang berdoa untuk kesatuan. Ambil keputusan untuk mulai mengasihi orang kristen lainnya dan tidak lagi mengkritik, mengeluh dan membicarakan hal-hal yang jelek tentang orang lain.

Mulailah berdoa supaya orang kristen di mana pun juga akan bangkit dalam iman dan saling mengasihi sebagai satu tubuh yang digerakkan oleh kuasa Yesus sendiri, yaitu kita. Yesus berdoa supaya itulah yang akan terjadi, dan itulah yang mulai terjadi di seluruh dunia.

Setan tidak snggup menghentikannya. Kesatuan itu jauh lebih berkuasa daripada dirinya. Kesatuan akan menyebabkan seluruh dunia mengetahui bahwa Yesus itu benar-benar Tuhan.


By: Kenneth Copeland
Over the Edge - Renungan Pemuda/i

Monday, July 27, 2009

Sampele-sampele si ria-ria

SAMPELE-SAMPELE SI RIA-RIA
MANGAKKAT JARUM BOSI TONGON TU BARIBA
TUNGKOT JOM AMANI MALLOTOM
NABIBI NAMALAMUN TAKKUP GAOL NATATA
ANGGITTA METTENG-ETTENG
IBOTOTTA MARTATA
TALU AU MARJUJI SAYANG GETEP
ISE PATALUHON SI GANJANG MISE

"Hahaha....lucu kalilah lagu ini bah... meski hanya ngerti di bait terakhir doang. Kata-katanya yang jadul banget tidak mengurangi keunikan dari tiap kata perkata. Kamus tidaklah cukup berarti tuk menterjemahkanya, tapi butuh Raja Parhata atau Opung ni opung ni opungta hahhaha...Kidding. Molo soi husukkun pe annon bapakku, tulangku, bapatuaku asa haru huattusi.

Lagu ini sudah sangat tidak asing bagiku. Waktu masih anak-anak lagu ini sangat akrab di telinga kami. Kami sering menyanyikannya saat sedang bermain-main di halaman rumah atau pun di dalam rumah. Meskipun kami tidak memahami artinya namun kami selalu menyanyikan dengan suara keras-keras dengan hati senang hehhehe...jadi teringat masa anak-anak neh... Tapi anehnya, kala itu orang tua pun tidak ada yang berusaha mengartikan lagu ini pada kami atau memberitahu siapa penciptanya, atau aku yang lupa?? maklum masih cilik!

Dan setelah sekian lama, akhirnya aku mendengar kembali lagu ini dinyanyikan, tepatnya beberapa bulan lalu pada acara pesta pernikahan adat batak, diiringi musik gondang dan uning-uningan batak, wah!!indah banget. Hm, dimana lagi aku bisa mendengarkan lagu ini ya?? Oh yaaa... kali aja ada di youtube!!!! Yes, yesss... mudah-mudahan aja ada....Beta... taida di youtube asa tabege.
Mar-las ni roha mahita mambege angka ende-ende bataki, ai ondo deba si palambok roha dohot pusu-pusu. Hehhehe...

Sunday, July 26, 2009

Bekerja dan Bersaksi

Renungan Warta Jemaat
HKBP Jatiwaringin Ressort Jatiwaringin
Minggu: VII Dung Trinitatis
Ep: 1 Timoteus 6:2b-10
Ev: Kisah 18: 1-5
Tanggal: 26 Juni 2009
By: Pdt. Bintang br. Siregar, STH


Bekerja adalah hakikat hidup setiap orang. Perspektif orang tentang bekerja: Bukankah Allah (Bapa) kita berkata bahwa Ia bekerja? Bagaimana mungkin “Anak-anakNya” tidak bekerja. Bahkan dikatakan, “Barangsiapa yang tidak bekerja, janganlah ia makan” (1 Tes 3:10). Namun orang percaya tidak asal bekerja, ada misi salam setiap pekerjaan, yakni “menyaksikan” Alah. Salah satu tugas setiap orang percaya adalah berdsaksi, dan tugas ini tidak dilihat secara persial atau temporal. Tetapi meliputi setiap kegiatan dan setiap waktu manusia. Bagaimana ini dapat terjadi dan kita lakukan? Nats ini mengantar kita kepada bebrapa pokok peting yaitu:

1. Pakai waktu, manfaatkan talenta dan bekerja. Meskipun paulus berpindah-pindah tempat, namun ia selalu berusahga tidak membebani orang lain (1 Tes. 3:7-9). Ia tinggal bersama Akwila dan isterinya, Priskila karena pekerjaan mereka sama, yakni tukang tenda (ay. 2-3). Istilah “tukang” diperuntukkan bagi orang yang dapat membuat dan orang yang dapat memperbaiki (professional). Dengan kota Korintus sebvagai kota pelabuhan tyang banyak dikunjungi orang dan melakukan perjalan (tour),tentu Kemah adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan pada waktu itu.

2. Indahnya suatu kebersamaan atau hubungan (ay.3). Paulus mengajarkan pentingnya kemitraan (network) dan hububgan yang ingdah. Meski Paulus adalah Rasul namun ia tidak menganggap Akwila sebagai bawahannya. Mereka bersama-sama bekerja dan dapat bekerjasama.

3. Semangat dan misi pemberitaan Injil yang menyala-nyala.
“Asyik”, “lelahnya” mencari “nafkah” (kebutuhan setiap hari), “bekerja” tidak
membuat paulus meninggalkan misi penginjilannya. Setiap hari “Sabat” di rumah
ibadat ia memberitkan injil dan “berusaha” meyakinkan orang-orang yang men
dengarkannya. Terlebih setelah teman-teannya sepenginjilannya datang(ay.5),
sepenuhnya ia menginjil.

Seorang motivator Kristen mengatakan kerja adalah: RAhmat, Amanah, Panggi-
lan, Aktualitas, Ibadah, Seni, Kehormata dan Pelayanan. Marilah kita bekerja bagi
dan di dalam Tuhan sehingga itu menjadi kesaksian kita juga. Bekerja sekaligus
bersaksi. Menjauhkan diri dari roh-roh jaman yang merusak Citra Allah yang
bekerja dan diri kita(ban. Epistel).
Selamat Berkarya dan Bersaksi bagi Tuhan. Amin

Thursday, July 23, 2009

Tuhan Gembalaku yang baik

Saat memasuki tahun 2007-2008, para ahli ekonomi meramalkan bahwa mulai tahun tersebut kondisi ekonomi kita akan hancur karena harga minyak dunia yang tinggi. Berita-berita di media yang menyajikan berita begitu tingginya angka pengangguran dan jumlah keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan, korupsi merajalela, kenaikan harga BBM yang diikuti dengan harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan yang lainya, ancaman PHK, angka kriminalitas yang semakin tinggi, ancaman bom,bencana alam yang datang silih berganti dan lain sabagainya. Apakah berita-berita tersebut menjadikan kita khawatir tentang masa depan kita? Apakah semua hal ini membuat kita ragu akan janji-janji Tuhan?

Dalam Mazmur 23, Firman Tuhan berkata “Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau…..” Kita adalah domba-dombaNya. Ia membaringkan kita di padang yang berumput hijau dimana kita makan dengan kenyang tanpa kekurangan sedikitpun. Ia adalah gembala kita yang tidak akan pernah membiarkan kita kelaparan. Saat ini kita mungkin tengah menghadapi masalah yang cukup pelik. Beban hidup menimpa kita. Sepertinya kita tidak kuasa lagi menahannya. Tapi jangan lupa, Tuhan selalu ada beserta kita. Ia tahu apa yang terjadi dalam hidup kita. Ia bahkan meluaskan hal itu terjadi untuk menguji sejauh mana kita setia bersandar kepadaNya. Jika kita bersujud di hadapanNya dengan segala kerendahan hati,jeritan hati kita, pasti Ia dengarkan, air mata kita Ia tampung dikirbatNya.

Pilihan dapat menikmati janjiNya itu ada di tangan kita. Kalau kita ingin menikmatinya, maka kita harus melakukan bagian kita dihadapanNya. Menjadi domba yang taat, yang tidak memisahkan diri dari padaNya. Gembala yang baik pasti akan membawa domba-dombaNya ke tempat yang nyaman. Jika demikian, mengapa domba-dombanya harus kuatir akan hari ini dan hari esok, atau hari seterusnya? Percayalah bahwa kita aman di dalamNya. Mari kita mulai melakukan bagian kita dihadapanNya maka kita akan melihat bagaimana pemeliharaan Tuhan, Gembala kita yang baik itu atas kita.

Doa: Ya Tuhan, Gembala Agung kami, jadikanlah kami domba-dombaMu yang taat dan setia. Amin


Pelita hati 2009
HKBP Depok I Ressort Depok

Tuesday, July 14, 2009

Kita saling membutuhkan

Inilah saatnya kita bersatu seperti yang Yesus doakan dalam Yoh 17:21. Inilah waktunya kita bersama-sama, baik dalam kesenangan maupun kesusahan. Inilah waktunya kita menyadari bahwa kita saling membutuhkan. Itu benar. Bersama-sama, kita bisa menghadapi apa pun dengan iman dan menang dalam Yesus.

Dalam Yoh 3:34, Allah berkat bahwa Ia mengaruniakan RohNya tanpa batas pada Yesus. Itu yang membuat Yesus jauh lebih berkuasa dibandingkan dengan semua roh jahat yang dikumpulkan, termasuk setan sendiri.

Sekarang pertimbangkan ini. Kita adalah tubuhNya. Kita adalah generasi zaman akhir. Dan kita harus memenangkan dunia! Kita membutuhkan semua pertolongan yang tersedia…dan, syukur kepada Tuhan, kita dapat memperoleh semua pertolongan yang kita perlukan!

Bagaimana? Dengan bersatu. Efesus 4:13 mengatakan bahwa ketika kita semua telah mencapai kesatuan iman, kita akan mencapai “tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”

Dengan kata lain, ketika orang Kristen berkumpul bersama-sama dan mulai berfungsi sebagai satu tubuh, kita akan mempunyai Roh Kudus tanpa batas - seperti Yesus! Kita akan mulai melihat Roh Kudus bergerak di dalam hidup kita tanpa batas. Kita akan melihat Yesus seakan-akan kita belum pernah melihatNya sebelumNya. Lalu dunia akan menyaksikan kuasa firman Tuhan.

Ambillah langkah ke dalam kesatuan itu hari ini. Mulai usahakan untuk berdoa bagi orang lain setiap hari. Mulailah harimu dengan berkata, “Roh Kudus pakai aku untuk mendoakan seseorang hari ini.” Lalu doakan teman-temanmu, pendetamu, orang tuamu, guru-gurumu, atau saudara-saudaramu - siapa pun yang Tuhan ingatkan.

Saat kita benar-benar mencapai kesatuan iman, semua roh jahat dari neraka tidak mampu mengalahkan kita!

By: Kenneth Copeland
Over the Edge ( Renungan pemuda/i)

Tuesday, July 7, 2009

Jadikan kami satu

Satukan kami
Satu dalam kuasaMu
Sebab kami bersaudara


Buat kami satu
S'perti Kau dan Bapa satu
Dunia lihat Kau dan kami


Reff: Jadikan kami sehati, sepikir
Biar kehendakMu jadi
Tuk menyatakan rahmatMu
Jadikan kami satu

By: Jeff Swit

“Tuhan, Kesatuan diantara kami adalah kerinduanMu agar kami mengalami kehidupan bersama di dalam Engkau. Sinarilah kami dengan Terang Roh KudusMu agar kami sebagai anggota keluargaMu selalu memelihara, bertanggung jawab untuk melindungi kesatuan diantara kami, baik dalam persekutuan maupun aktivitas dan pelayanan kami. Biarlah segala perbedaan tidak kami biarkan memecah-belah kami, tapi perbedaan boleh kami hargai, nikmati, terima dan kami saling mengasihi seperti Engkau telah mengasihi kami sehingga terjalin kesatuan dan kesehatian diantara kami dan kehendakMu jadi bagi kami.” AMIN

“Pertama kali saya mendengar lagu ini pada Minggu IV setelah Trinitatis, sore hari, tepatnya tiga hari yang lalu, sesaat sebelum pengakuan Iman Rasul di Ibadah Khusus Muda/i HKBP Jatiwaringin. Syair lagunya tidak terlalu panjang tapi maknanya sangat luas dan dalam sampai hati saya tergugah, ditambah lagunya sangat enak didengar, hingga saya tidak dapat menghentikan niat untuk tidak merekamnya hehhe... Kalau saja teman saya tidak menertawakan saya dan memberitahukan kalau lagu ini sudah familiar, kemungkinan besar saya masih akan berpikiran dan ngotot mengatakan kalau ini lagu baru, hi hi... benarkah? saya tergelak tak percaya. Namun akhirnya ketidakpercayaan saya luluh juga, setelah saya pastikan lagu ini, memang ada dalam daftar lagu-lagu NR. Ah, ternyata saya yang ketinggalan... Yang jelas, butuh beberapa kali saya mendengar hasil rekamannya sampai saya benar-benar menguasai lagunya dan bernyanyi dengan tulus dan sukacita.

Terima kasih kapada amang Jeff Swit, biarlah karyanya semakin membawa berkat bagi kita. Dan juga kepada IbSus yang sudah memunculkan dan menghadirkan lagu ini kembali, untuk kami bisa nikmati dan persembahkan dalam Roh dan Kebenaran kepadaNya, sebagai tindakan penyembahan kita kepadanNya. Tuhan Yesus Memberkati.”

Thursday, July 2, 2009

Mengalahkan kekecewaan

Kita semua menjumpai keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan kita bertumbuh negatif, pahit hati, atau kecewa pada diri sendiri atau Tuhan. Tapi Paulus mengatakan: “Melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan.” Dengan kata lain, Paulus sedang mengatakan , “Aku tidak akan tinggal dalam kekecewaan-kekecewaan kemarin atau kegagalan-kegagalan masa laluku.. Aku tidak akan berpikir tentang apa yang bisa aku lakukan atau seharusnya lakukan. Aku meninggalkan semua itu di belakang, dan aku melihat ke depan, pada hal-hal baik yang Tuhan sediakan bagiku.” Itulah jenis sikap yang sehrusnya kita miliki juga.
Setiap pagi saat kita bangun, tolaklah untuk tinggal dalam kesalahan-kesalahan hari sebelumnya. Tolaklah untuk tingggal dalam kekecewaan-kekecewaan kemarin. Bangunlah setiap hari dengan mengetahui bahwa Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih dan pengampunan, dan Ia mempunyai hal-hal besar yang tersimpan bagi kita.
Paulus berkata: “Aku maju ke depan. Aku berusaha keras untuk mencapai tujuan.” Kata-kata itu mengesankan usaha yng kuat. Tidak selalu mudah untuk mengatasi beberapa rintangan di jalan, kekkecewaan-kekecewaan itu. Dibutuhkan kemauan yang kuat. Kadang-kadang, mungkin dibutuhkan keberanian; kadang-kadang tidak ada apa pun kecuali iman di dalam Tuhan dan tekad yang akan membawa kita lewat. Tetapi kita dapat berkata, “Aku menolak terjebak di masa lalu. Aku tidak akan membiarkan masa lalu menghancurkan masa depanku. Aku maju terus. Aku berusaha kuat untuk maju, dengan mengetahui bahwa Tuhan mempunyai hal-hal yang luar biasa tersimpan bagiku.”
Saat kita membuat kesalahan-kesalahan dan kita semua melakukannya , rendahkanlah diri kita sendiri dan terimalah penmgampunan serta kemurahan Tuhan. Bersikaplah rela untuk mengampuni diri sendiri. Jangan hidup dalam penyesalan. Penyesalahan hanya untuk mengganggu iman kita. Iman harus selalu menjadi kenyataan masa kini, bukan suatu ingtan jauh di masa lampau. Tuhan akan mengubah kekecewaan-kekecewaan itu. Ia akan mengambil luka-luka kita dan mengubahnya menjadi bintang-bintang untuk kemuliaanNya.