Ketika merasa sejuk embun pagi adalah nyata
Aku menjadi terbata-bata, bertanya
Apakah hari ini bisa dilalui tanpa risau?
Tanpa kata memecah telinga?
Isi kepala teraduk-aduk
Oleh teriakan-teriakan kecil rumah bertumpuk
Oleh ketidakadilan tak berujung
terlebih musibah yang menggerogoti bawah langit
Ada wajah-wajah tengadah penuh harap
Ada bening air mata yang tak tertahankan
Ada langkah-langkah resah tanpa tujuan
Bahkan tawa tembaga penuh ketulusan
Kegelian dan kengerian adalah bumbu
Yang harus ditelan dan direndam
Sebab dalam masa-masa sukar
Terlihat pribadi yang sebenarnya
Biarlah setapak demi setapak kaki tetap dijejakkan
memberi pijakan untuk terus berdedang
Siapapun takkan pernah tahu jaring esok kehidupan
Bahkan mungkin engkau, aku apalagi mereka
Menemukan jalan terang adalah tujuan
Bukanlah hal yang mudah melakukannya
Memberi arti dan makna pada detik-detik
Tidaklah semudah mengeja kata-kata dalam sejarah
Namun aku terus coba mengerti
Tentang apapun yang mungkin akan kulewati
Tentang apapun yang menjadi kehendakNya
Karena senja itu pasti
sampai Tuhan memanggilku
No comments:
Post a Comment