Friday, March 13, 2009

Jadilah bahagia dengan jati diri kita

Kita dapat berani berbahagia dengan jati diri kita sekarang juga dan menerima diri kita sendiri, kekurangan-kekurangan kita dan semuanya. Banyak diantara kita yang tidak menyadarinya, tetapi akar dari banyak masalah sosial, jasmani, dan emosional hanyalah kenyataan bahwa orang tidak menyukai dirinya sendiri. Ada yang tidak nyaman dengan rupa, cara bicara, atau tindakannya sendiri. Ada yang selalu membandingkan dirinya sendiri dengan orang-orang dengan mengharapkan orang itu adalah sesutu yang berbeda.

Kita dapat berbahagia sebagaimana yang telah Tuhan ciptakan, dan berhenti mengharapkan kita sebagai sesuatu yang berbeda. Jika Tuhan ingin kita kelihatan seperti seorang model, bintang film, atlet terkenal, atau siapa pun, Ia pasti menciptakan kita seperti mereka. Jika Tuhan ingin kita mempunya suatu kepribadian yang berbeda, Ia pasti akan memberikan kepada kita kepribadian itu. Jangan membandingkan diri kita sendiri dengan oran-orang lain, kita boleh belajar berbahagia sebagaimana yang Tuhan telah ciptakan.

Banyak diantara kita merasa tidak nyaman tentang dirinya sendiri, jadi kita terus menerus berusaha menyenangkan semua orang di sekitar kita supaya kita dapat merasa lebih baik tentang diri kita sendiri. Kita akhirnya hidup untuk menyenangkan orang lain, dengan berusaha menyesuaikan keinginan mereka, sehingga kita dapat diterima. Kita bertindak dengan satu cara terhadap atasan kita, cara lain terhadap pasangan hidup kita, dan cara lain terhadap sahabat-sahabat kita. Kita menjalani suatu kehidupan berpura-pura, dengan mengenakan berbagai topeng, dan mengharapkan menyenangakan semua orang. Pada dasarnya, kita tidak tulus kepada siapa pun, khususnya diri kita sendiri.

Tapi jika sepenuhnya kita mau menikmati kehidupan kita, kita harus belajar percaya diri sebagai individu yang Tuhan ciptakan. Kita harus memahami: Kita tidak diciptakan untuk meniru siapa pun. Kita diciptakan untuk menjadi diri kita. Saat kita berusaha meniru dan berusaha menjadi orang lain, bukan saja itu menghina kita, melainkan juga mencuri keragaman, kreativitas, dan keunikan kita.

Tuhan menyukai keragaman, dan kita seharusnya tidak membiarkan orang menekan kita atau membuat kita merasa buruk tentang diri sendiri karena kita tidak sesuai dengan citra orang lain tentang siapa seharusnya kita. Beberapa orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan berusaha menjadi orang lain.

Jadilah kita yang asli, jangan tiruan. Janganlah takut berbeda; Kita harus merasa aman dengan jati diri kita yang diciptakan Tuhan dan jadilah yang terbaik semampu kita. Kita tidak perlu tampak atau bertindak seperti orang lain. Tuhan telah memberikan kepada kita semua karunia, bakat, dan kepribadian yang bebeda untuk maksud tertentu. Kita tidak benar-benar membutuhkan persetujuan orang lain untuk melakukan apa yang kita kita ketahui Tuhan ingin kita lakukan.

No comments: