Sunday, March 21, 2010

IMAN PASTI MENANG TERHADAP UJIAN

Renungan Warta Jemaat HKBP Jatiwaringin
Minggu Judika, 21 Maret 2010
Epistel: Roma 3 : 21-26
Kotbah: Kejadian 22: 9-14
Oleh: Pdt. MM. Siahaan

Nats ini sudah tidak sing lagi bagi kita, karena sejak Sekolah Minggu kita sudah mendengar cerita ini. Namun jika dibaca secara sekilas, mungkin akan muncul suatu pertanyaan di alam diri kita; seolah-olaah hal ini bertentangan dengan janji Allah sendiri. Allah menjanjikan keturunan dari Ishak seebagaai pewaris ketturunan Abaraham, mengapa dia harus dikorbankan? Masa sampai hati Abraham mengorbankan anaknya? Namun jika kita mendalami panggilan Abraham dari Ur-Kasdim (Mesopotania) sampai dijanjikan ketturunan, ternyata nast ini adalah suatu ujian yang sangat berat atau ujian yang tertinggi yang ddihadapi oleh Abraham terhadap kesetiaannya pada Tuhan. Sebeenarnya ini menandakan bahwa Abraham mempunyai hubungan erat dengan Allah, sampai dia mempersembahkan Ishak anak satu-satunya. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan Abraaham adalah "Iman yang sejati", dia merespon pangggilannya dengan suatu keyakinan, memiliki pengharapan terhadap pimpinan Allah dan percaaaya dengan janji Allah.
Kalau peristiwa ini diperhadapkan dengan kehidupan kita, mungkin sulit kita memberi atau mengorbankan yang paling berharga dalam hidup kita. Atau jangan-jangan kita ragu-ragu, jangan-jangan tidak ada apa-apanya. Di zaman seperti ini sebenarnya kita harus memiliki iman seperti Abaraham. Benar bahwa iman itu harus diuji, supaya tidak nampak kepalsuan atau kepura-puraan, melainkan terlihat iman yang murni atau sejati. Benarlah apa yang dikatakan oleh Paulus.."keteguhan iman dalam Kristus" (Kolose 2:5). Artinya meskipun ujian terhadap iman kita selalu menggerogoti kita, namun kita tampil sebagai pemenang(bandd. Ayub, dia menang terhadap penderitaan yang dia hadapi).
Di sisi lain yang biasa kita lihat dari nats ini adalah pribadi seorang Ishak sebagai seorang pribadi yang taat dan tidak bersungut-sungut kepada kelakuan bapaknya. Secara manusiawi wajar jika Ishak meronta-ronta attau melarikan diri dari rerncana tersebut, namun dia memiliki hati yang tenang dan jiwa yang berkorban. Pantaslaah Allah menjadikan dia pewaris isttimewa pada keluarganya. Pengorbana Ishak sebagai Anak Tunggal Allah untuk mendamaikan dan menyelamatkan umat manusia.
Oleh karena itu, apa arti teks ini dalam kehidupan kita seebagai gereja atau orang-orang Kristen di dunia ini? Pertama: Lambat atau cepat, mau tidak mau, semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus pasti menghadapi ujian iman sesuai dengan keadaanya. Dan semua itu adalah untuk menuntut dan memantapkan iman percaya kita kepaNya. Kedua: Seberat dan setingi apapun ujian yang kita hadapi, namun jika kita memiliki iman yang sejati kepadaNya kita pasti menang. Ketiga: Iman yang kita miliki hendaklah kita memanfatkan untuk menolong dan memenangkan orang lain kepada Kristus. Keempat: Gereeeja atau orangg Kristen harus menjadi panutan dalam iman. Artinya disettiap tindakan, sikap dan seluruh gerak kehidupan ini, orang Kristen mesti menunjukkan keteladanan dalam iman.

No comments: