Tuesday, January 5, 2010

APA YANG KITA KEHENDAKI?

Kita semua tahu seperti apa rasanya terperosok dalam lingkaran…memerima satu jawaban doa tetapi ternyata masalah lain sudah menunggu kita.


Kita berdoa dalam iman, tetapi kita terus terperangkap dengan masalah yang sama, terus dan terus. Mengapa? Karena sering kali, kita tidak tahu apa yang perlu kita doakan. Sering kali kita berdoa untuk hal-hal yang keliru.

Marilah kita membaca lagi di Markus 10. Bertimeus yang buta itu duduk duduk di pinggir jalan untuk mengemis ketika Yesus lewayt. “Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus, orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!”... Kemudian ia melompat berdiri dan menghampiri Yesus. “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Yesus bertanya kepadanya. Jawab orang buta itu, “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” “’Pergilah,’kata Yesus,’imanmu telah menyelamatkan engkau!’ Pada saat itu juga melihatlahnia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanNya” (ayat 47, 50-52).

Simak cerita tersebut. Dari apa yang yang Alkitab katakanan, berapa banyakah kebutuhan Bartimeus? Hanya satu? Tidak! Ia bukan buta saja, tetapi ia juga seorang pengemis. Barang kali masalahnya begitu banyak lebih dari yang dapat kita bayangkan, dan sepertinya masing-masing itu satu kebutuhan yag logis. Tapi andaikan Bartimeus bisa melihat, maka sisanya akan beres dengan sendirinya. Penglihatanlah yang ia butuhkan…dan Bartimeus menyadarinya.

Jadi, ketika Yesus bertanya apa yang bisa Ia bantu, Bartimeus tahu persis apa yang harus diminta, dan ia pun memperolehnya.

Yesus juga rela untuk memenuhi kebutuhan kita. Pertanyaanya adalah, apakah kita benar-benar tahu apa yang kita inginan? Mari berpikir dan mendoakan itu. Biarlah Yesus sendiri yang menunjukkan apa yang benar-benar kita perlukan. Jika itu yang kita perbuat, maka doa-doa kita akan memiliki kuasa yang baru seluruhnya. Daripada meraba-raba permukaan masalah itu saja, mereka akan langsung dicurahkan dari hati.

Dan kita tidak membuang-buang hidup kita dengan berlari-lari dalam lingkaran lagi.


By:Kenneth Copeland

OVER THE EDGE

RENUNGAN PEMUDA


No comments: