Sunday, November 15, 2009

PERLENGKAPAN YANG TERBAIK


Saya pernah melakukan perjalanan ke suatu tempat yang terjadi. Semangat bercampur rasa ingin tahu bagaimana tempat itu membuat saya tidak memperhatikan lagi apakah perlengkapan untuk berkendaraan ini telah beres. Alhasil, diperjalanan, ban bocor, padahal kami berada di antara pohon-pohon sawit (maklumlah daerah perkebunan). Karena kunci-kunci untuk menukar roda ini tidak ada, terpaksa kami menunggu belas kasihan orang yang lewat. Semangat dan kegembiraan berubah menjadi umapatan dan gerutu dari orang-orang yang bersama saya saat itu. Untunglah beberapa waktu kemudian ada orang perkebunan yang lewat, dan tertolonglah kami. Semestinya ketika seseorang akan menjalani suatu perjalanan panjang, ia tidak boleh lupa untuk mempersiapkan segala keperluannya. Bahkan tidak jarang dari mereka akan mencoba memprediksikan segala kemungkinan yang akan terjadi sepanjang perjalanan tersebut sekaligus mempersiapkan perlengkapan untuk itu. Sehingga perjalanan itu akan berakhir dengan bahagia.

Sebagai manusia kita juga ke depannya akan menjalani perjalanan panjang yang baik saya atau anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selain satu hal yaitu kematian; ya, semua manusia akan mati. Terkadang situasi yang terjadi itu sangat indah dan selalu membuat kita bahagia, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa kita juga akan sampai pada situasi dimana kita menjadi orang yang sangat sedih. Dan biasanya situasi sedih tersebut akan membuat kita tidak lagi sanggup meneruskan perjalanan itu. Banyak orang lebih memilih jalan pintas yang tidak semestinya, atau ada juga yang mengakhiri perjalanan itu walaupun tujuan belum tercapai, padahal kalau kita mau jujur; semut yang dipijakpun akan menggigit. Artinya mahluk yang kecil itu saja masih merindukan kehidupan.

Tujuan kita hanya satu yaitu kerajaan Allah. Oleh karena itu Allah selalu mengajar kita untuk memperlengkapi diri dengan satu senjata yaitu Firman Tuhan. Firman Tuhan itu dikemas sedemikian rupa oleh para penulis dan editor menjadi suatu bentuk yang kita kenal dengan Alkitab. Hidup dalam firman Tuhan menjadi suatu ciri hidup Kristiani.

Alkitab adalah firman Allah yang diilhamkan hingga bagian yang terkecil (Mat 5:18). Dengan demikian menyangkal pengilhaman Allah adalah berarti mengesampingkan kesaksian pokok Yesus Kristus. Dalam karya pengilhaman oleh Roh-Nya, Allah tidak melanggar kepribadian penulis, tetapi menggerakkan mereka sedemikian rupa sehingga mereka menulis tanpa salah (2 Tim 3:16 ; 2 Pet 1:20-21). Alkitab adalah saksi Allah yang benar dan tidak salah tentang tindakan penyelamatan manusia dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu Alkitab tidak ada bandingannya, sudah sempurna dan secara khas mengikat. Tidak ada perkataan manusia atau penyataan lembaga keagamaan yang setara dengan kekuasaan Firman Tuhan. Semua doktrin, tafsiran, interpretasi, penjelasan, dan tradisi harus dinilai, disahkan oleh perkataan dan pesan firman Allah. Alkitab juga seharusnya dipakai oleh setiap kita sebagai kekuasaan tertinggi dalam segala bentuk pengajaran dan pembinaaan dalam kehidupan yang benar.

Oleh karena itu, benarlah bahwa perlengkapan yang terbaik akan menghasilkan sesuatu yang terbaik pula. Firman Tuhan adalah perlengkapan yang terbaik itu. Jika kita selalu membaca dan mengaplikasikan firman Tuhan, maka seperti yang diajarkan oleh Paulus, kita dilengkapi untuk dapat hidup sesuai dengan kehendakNya. Kita akan memiliki pedoman yang jelas dalam menjalani kehidupan kita. pertanyaan sekarang adalah apakah kita membaca Alkitab akhir-akhir ini sebagai perlengkapan yang terbaik dalam kehidupan sekarang? Jika iya, maka perjalanan panjang kita akan bermuara pada satu tempat yaitu Kerajaan Allah. Terpujilah Kristus kepala Gereja. Salam…


Dibagikan oleh Pdt. Tonggo Sitompul. STh

No comments: