Yesus segala-galanya,
mentari hidupku;
setiap hari Dialah,
penopang yang teguh.
Bila kususah berkesah,
aku pergi kepadanNya
sandaranku, pelindungku,
sobatku.
Yesus segala-galaNya,
Kawanku abadi;
setiap datang padaNya,
berkatNya diberi.
Surya dan hujan berselang,
hasil tanaman dan kembang:
semuanya karunia
Sobatku.
Aku tak akan pernah lupa kejadian saat pertama kali aku mendengar lagu ini, tepatnya enam tahun yang lalu saat PA di rumah opung Pulo Mas. Kami hanya berempat, Pdt,
Setelah selesei bernyanyi, Bu Sar yang menyadari aku belum familiar dengan lagu itu, dengan suara lembut, menyarankan supaya aku mempelajari dan lebih sering menyanyikannya. Aku mengangguk tersenyum setuju. Terus terang di HKBP aku belum pernah mendengar lagu itu berkumandang atau aku yang kurang ingat? Dan minggu berikutnya, sebelum dan sesudah PA, kami mencoba membawakan lagu-lagu yang jarang dinyanyiikan di kidung Jemaat, dan juga lagu-lagu dari PKJ (Pelengkapa Kidung Jemaat) dan NKB(Nyanyian Kidung Baru). Maklumlah Bu Sar, Bu Pendeta dan Opung adalah jemaat GPIB, yang jika dalam kebaktian minggu, selalu akrab dengan nyanyian yang diambil dari PKJ dan NKB.
Dan selang dua tahun, lagu ini baru muncul dalam ibadah umum HKBP Jatiwaringin, Kala itu, ketika kami sedang latihan Song Leader di gereja, aku menyadari teman-temanku belum akrab dengan lagu ini, butuh dua kali pengulangan not untuk bisa mengusai lagunya. Aku hanya berharap syair lagu ini bisa lebih mengingatkan kami untuk segala kebesaran dan peduli Tuhan dalam kehidupan kami, dan dengan hati tulus kami bernyanyi untukNya.
No comments:
Post a Comment