Thursday, September 18, 2008

Pengamen Cilik

Menjelang larut
Pengamen cilik muncul lagi
Menggendong sobat kecilnya
Si gitar butut

Wajah mungil kaku tanpa makna
Sorot mata menyala
Ada keengganan
Ada ketakutan

Sunggingan pasrah mulai bergulir
Seiring koar-koar yang menggugah
Memenuhi bilik-bilik hati
Memenuhi pikiran

Jemari mungil menari-nari
Alunan indah bergema
Nyaring menghentak ria
Menghempas ruang-ruang

Dimatanya ada harapan
Harapan akan lambaian
Lambaian untuk sesuap nasi
Lambaian untuk bertahan hidup

Akankah lambaian koin akan ada?
Atau malah lambain kertas?
Atau malah lambaian kosong?
Ada bisikan doa untukmu sobat!

No comments: