Menjelang larut
Pengamen cilik muncul lagi
Menggendong sobat kecilnya
Si gitar butut
Wajah mungil kaku tanpa makna
Sorot mata menyala
Ada keengganan
Ada ketakutan
Sunggingan pasrah mulai bergulir
Seiring koar-koar yang menggugah
Memenuhi bilik-bilik hati
Memenuhi pikiran
Jemari mungil menari-nari
Alunan indah bergema
Nyaring menghentak ria
Menghempas ruang-ruang
Dimatanya ada harapan
Harapan akan lambaian
Lambaian untuk sesuap nasi
Lambaian untuk bertahan hidup
Akankah lambaian koin akan ada?
Atau malah lambain kertas?
Atau malah lambaian kosong?
Ada bisikan doa untukmu sobat!
No comments:
Post a Comment