Monday, October 26, 2009

Masihkah kebenaran dan keadilan itu ada?

Hore…President kita telah dilantik! Itu artinya akan ada perubahan baru kepada sesuatu hal yang lebih baik. Betulkan? Inilah perkataan dan harapan sebahagian besar bangsa Indonesia yang mungkin selama ini hidupnya seperti berjalan di tempat tanpa sesuatu hal yang berarti, mungkin juga mereka adalah orang-orang yang telah lelah berusaha namun tanpa hasil. Atau mungkin juga salah satunya adalah saudara….benar tidak? Tidak usah dijawab, direnungkan saja…..Tapi satu hal yang pasti, ketika saudara menjabat sebagai seorang pemimpin, ingatlah kalau sudah duduk jangan lupa untuk berdiri dan buktikan kepada setiap orang bahwa kebenaran dan keadilan itu masih ada.

Pada masa sekarang ini, banyak hal indah yang ditawarkan dunia sehingga manusia menjadi bingung mana yang sebenarnya baik atau buruk. Jarak pemisah antara keduanya sangat tipis sekali. Jika tidak hati-hati maka yang terjadi adalah kita akan berada pada waktu dan tempat yang salah. Dan bahkan sekarang ini banyak orang yang telah melupakan Penciptanya setelah ia menikmati keindahan duniawi ini. Hal serupa terjadi pula atas bangsa Israel, mereka telah melupakan Tuhan yang pernah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan menghantar mereka sampai ke tanah Kanaan. Mereka yang semula mengikuti kehendak Allah berubah menjadi pelaku tindakan kekerasan yang menginjak-injak hak orang lemah, korupsi, mengambil kekayaan yang berasal dari orang miskin, pemerasan, penipuan, dan keserakahan menjadi hal yang biasa bagi meraka. Saya jadi teringat akan peristiwa yang menimpa Dr. Abraham Thorne, ia telah banyak berjasa menyembuhkan orang-orang Apache yang sakit. Sebagai tanda terima kasih mereka kepadanya, mereka mau membayar dengan emas sebanyak-banyaknya asal Abraham mau berjalan 20 mil dengan mata tertutup, untuk dibawa ke tambang emas yang dirahasiakan orang Apache. Tiba di tambang emas, ia memasukkan emas di tasnya sebanyak mungkin, dalam perjalanan ia melihat samar-samar sisa-sisa reruntuhan benteng dan batu karang yang menjulang tinggi. Tanda-tanda itu selalu diingatnya untuk mempermudah dirinya kembali ke tempat itu jika ia mau. Ketika Dr. Abraham pulang dengan membawa emas senilai 6000 dollar, ia memutuskan akan kembali lagi bersama temannya untuk mencuri emas tersebut. Tetapi belum sampai di lembah tambang emas, mereka sudah dibunuh oleh orang Apache. Abraham yang serakah, tadinya ia adalah seorang penolong, malah menjadi penodong dan berakhir pada maut.

Kenapa bisa demikian? Pertanyaan ini begitu sederhana namun punya makna yang dalam. Jika pertanyaan ini menjadi perenungan bagi kita semua, mungkin akan banyak sekali jawaban yang muncul. Apapun jawaban itu, yang pasti intinya adalah kita semua sepakat bahwa hubungan yang baik dengan Allah sang Pencipta harus selalu dipelihara, entah sebelum atau sesudah keberhasilan itu menjadi milik kita. Bangsa Israel telah banyak menerima berkat dari Tuhan tetapi mereka sering lari atau meninggalkan Tuhan, ini jelas mendukakan hati Tuhan.
Carilah yang baik dan jangan yang jahat…; bencilah yang jahat dan cintailah yang baik…mempunyai pengertian bahwa kita harus menghayati hidup sesuai dengan kehendak Allah. Hidup menurut kehendak Allah bukan hanya teori belaka namun harus dinyatakan dengan tindakan. Jikalau saja umat Allah akan membenci kejahatan dan mencintai kebaikan, maka sudah dapat dipastikan bahwa Allah akan menyelamatkan umatNya yang lepas dari hukuman pada masa yang akan datang. Tapi jika tidak? Masing-masing kita pasti telah mengetahui apa akibatnya. Biarlah seolah-olah hal ini sulit untuk dikerjakan, namun pasti kita mampu untuk melakukannya. Keadilan dan kebenaran itu masih ada. Terpujilah Kristus kepala Gereja. Salam. Pdt. Tonggo Sitompul.

No comments: