Tuesday, October 13, 2009

Sejahterakanlah kotamu tinggal

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Jeremia 29:7)

Hidup seorang Kristen diawali dengan pembangunan rohani melalui lahir kembali, disebut “hidup baru” (Roma 6:4). Hidup baru menuntut suatu perubahan hidup dalam proses pembaharuan yang terus menerus, dari paradigma dunia kepada standar Kristus. Kekerasan hati bangsa Israel membuat Tuhan mengizinkan raja Nebukadnezar membawa mereka ke dalam pembuangan Babel. Bukan hal yang mudah bagi bangsa Israel untuk hidup dalam pembuangan. Masa kejayaan mereka hilang, harga diri mereka direnggut, kekayaan dirampas, dan banyak lagi penderitaan yang dialami dalam masa pembuangan. Tetapi Firman Tuhan datang kepada mereka agar supaya mereka mengusahakan kesejahteraan kota tempat mereka dibuang.


Nabi Yeremia menyuruh tua-tua di antara orang buangan, imam-imam, dan seluruh rakyat supaya berdoa untuk kesejahteraan kota tersebut. Firman Tiuhan mengatakan, jika kota tempat mereka dibuang tersebut sejahtera, maka mereka juga ikut sejahtera. Mereka harus merendahkan diri, menyadari atas dosa-dosa mereka, dosa-dosa kota dan negara.

Bagaimana dengan kita sebagai rakyat Indonesia, yang dalam hal tertentu menyimpan rasa ketidak-puasan dan kekurang-adilan bahkan kekecewaan yang besar kepada pemerintah dan aparat yang sering bertindak tidak proporsional? Alkitab mengatakan: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes 5:1). Rasul Paulus mengajarkan sikap yang tunduk pada pemerintah walau ketika itu ia bernaung di bawah pemerintahan yang tidak adil, yang menentang pemberitaan injil. Negaranya sedang dijajah oleh bangsa Roma ketika itu. Mungkin kita banyak mengalami kekecewaan, kemarahan dan kepahitan kepada pemerintah yang tidak tegas, perbuatan aparat negara dan ketidakadilan yang mereka perbuat, tetapi semuanya itu jangan kita jadikan sebagai alasan untuk membenci dan mengutuk.

Bila Indonesia sudah lahir di hati kita berarti kita harus tetap mencintainya, artinya ikut berjuang untuk kebagkitan dan pembangunan negeri ini, mau berdoa untuk meminta pengampunan dan pemulihan bagi Indonesia yang telah banyak mengalami musibah dan ragam penderitaan.

Mari kita semua ambil bagian dalam menghadirkan Kerajaan Allah di kota kita dengan menghasilkan buah serta terus berdoa bagi kesejahteraan kota dan negara kita. Kita percaya transformasi yang total akan segera terjadi. Karena Tuhan menginginkan agar kita tetap mengucap syukur dalam segala hal yang kita alami. Segala masalah yang kita hadapi dapat menjadi alat untuk membuat kita semakin dekat lagi padaNya. “Berdoalah untuk kota dan negara kepada TUHAN, sebab kesejateraannya adalah kesejahteraanmu”.



Pelita Hati

HKBP Depok 1 Ressort Depok

No comments: