Thursday, December 4, 2008

Hati-hati beli makanan di sembarang tempat

Tadi siang aku menghabiskan makan siangku dengan sangat lahap, makanan yang sudah kupersiapkan sejak tadi pagi dan kubawa ke tempat kerjaku. Suatu hal yang sudah biasa kulakukan sejak aku kuliah, dan setelah kerja kebiasaan bawa makanan masih berlanjut. Tapi kadang-kadang jika tidak sedang bawa bekal aku suka makan siang di luar. Dengan bawa bekal kesehatanku terjamin dan tentunya supaya lebih hemat, apalagi sekarang ini BBM naik, harga pangan dan bahan-bahan pokok lainnya juga ikut naik.
Masih lekat dalam ingatanku, saat aku tidak bawa bekal, aku tergiur untuk menyantap nasi padang untuk makan siangku. Dengan perut lapar karena sudah lewat jam makan siang, aku pun langsung melahap makanan padang dengan menu ikan tongkol. Ini adalah menu pavoritku jika sedang makan nasi padang. Aku menikmati makanan itu selama hampir 15 menit dan cacing-cacing di ususku pun kesenangan, dan aku sendiri pun terasa lebih ber-energi lagi.
Kira-kira 15 menit setelah makan siang, aku masih duduk di meja kerjaku sambil baca buku, tiba-tiba aku merasa kepalaku pusing banget, aku tidak bisa konsentrasi membaca, lalu aku memijit kepala, dahi dan otot-otot disekitar mataku tapi rasa sakitnya belum berkurang. Dalam 30 menit ke depan aku masih bisa menahan rasa sakit walaupun rasanya seperti diketok palu (Padahal belum pernah diketok palu). Lalu aku mengeluh sama rekan2 kerjaku, mereka mengira aku hanya sakit kepala biasa, aku pun sempat berfikiran begitu, namun karena sakitnya tidak ketulungan aku mulai curiga mungkin ini suatu gejala penyakit yang hinggap ditubuhku. Aku mulai berdoa, mohon kesembuhan dariNya.
Akhirnya aku minum obat generik penghilang sakit kepala, namun berselang beberapa menit rasa sakit bukannya berkurang tapi makin bertambah nyut-nyut. Biasanya dengan pijatan di daerah kepala rasa sakit dapat berkurang. Aku sudah tidak tahan lagi, lalu aku minta izin untuk istrahat, kali aja dengan tidur rasa sakit dapat berkurang.
Setelah hampir 45 menit berbaring, rasa sakit belum juga berkurang, bahkan aku mulai merasakan degup jantungku sudah mulai tidak teratur. Rasa nyut-nyut di kepala seiring dengan bunyi degup jantungku. Aku mulai gemetaran dan tidak bisa tidur, kepala ingin aku benturin ke tembok di sebelahku, namun untuk duduk saja rasanya sangat sulit. Mendadak aku merasakan gatal di kedua telapak kakiku, tanganku tidak dapat menahan untuk menggaruknya, semakin digaruk semakin gatal. Rasa gatal kini sudah mulai menjalar ke telapak tanganku, aku menggosok-gosoknya dengan kesel. Karena sudak tidak tahan, aku pun bangkit dan minta tolong ama rekan kerjaku, temanku kaget luar biasa melihat tampangku, Katanya ke dua mataku merah banget, bibirku bengkak dan dia menduga aku terkena alergi makanan atau tepatnya keracunan makanan.
Aku mengingat-ingat, hari ini aku tidak makan apa-apa kecuali nasi padang. Kami yakin biang keroknya adalah si ikan tongkol yang jadi menu makananku tadi siang. Memang tadi aku sempat merasakan gatal saat mulai mencicipi ikan itu, tapi karena saking laparnya tanpa pikir panjang aku pun melahap semuanya. Rasanya baru kali ini aku mengalami hal seperti ini, ikan tongkol selalu jadi menu favoritku dan tidak pernah terjadi apa-apa.
Karena kebetulan Dokter tidak ada yang praktrek, aku pun di larikan ke apotek dan disodori norit dan CTM penghilang rasa gatal juga teh hangat dua gelas. Mungkin karena aku agak panik, rasa pusing di kepala sedikit berkurang tapi gatal-gatal masih terasa banget. Saat aku ngaca, aku kaget luar biasa melihat tampangku yang serem, aku hampir tidak mengenal diriku sendiri. Aku melihat mukaku memerah, mataku tak kalah merah, juga disekitar leher, lalu aku melihat lenganku yang ditutupi kemeja lengan panjang juga ikut-ikutan memerah, lalu kakiku dan entah bagian tubuh mana lagi yang memerah. Aku sangat gemetaran dan lemah. Aku berdoa lagi mohon kekuatan dan kesembuhan dariNya.
Rekan kerjaku bilang aku sedikit beruntung karena biasanya, kasus seperti ini pasti ada bentol-bentol di sekujur tubuhnya, mungkin kasusku bukan kategori kronis. Dan setelah 30 menit rasa gatal mulai berkurang sedangkan rasa pusing, 3 jam setelah minum obat baru benar-benar hilang. Dan malam harinya setelah minum obat, aku pun bisa tidur nyenyak. Tapi berselang tiga hari, aku masih merasa air ludahku pahit banget, berarti racunnya belum hilang dunk? Hi hi…
Dari pengalaman ini, aku mulai hati-hati membeli makanan di sembarang tempat. Kadang makanannya kelihatan menarik dan menggiurkan tapi belum tentu segar dan menyehatkan.

No comments: