Monday, August 10, 2009

Ulang tahunku

"Happy birthday rebekka...", "Happy birthday bekka..." itulah kata-kata menyenangkan yang kudengarkan hari ini, ucapan selamat berdatangan via SMS dan bahkan dari Facebook yang ga kalah banyaknya, baik dari keluarga, temen-teman dan saudaraku yang lain. Sungguh luar biasa, aku sampai terharu...aku tahu ini bentuk pengasihan, peduli mereka padaku. Aku tidak bisa tidak mengatakan aku akan melupakan semua ini, pasti akan selalu kuingat sebagai bentuk penghargaanku , hormatku dan kasihku pada teman-temanku. Ucapan selamat serta doa-doa mereka sangatlah berarti bagiku, kiranya Tuhan mengabulkannya sesuai kehendakNya. Terima kasih kepada teman-teman biarlah juga segala harapan dan impian mereka dapat tercapai. Tentunya secara pribadi aku juga berdoa kepada Tuhan tentang hari-hari yang sudah kujalani, apa yang sudah kuperbuat untukNya dan kedepanNya bagaimana? Biarlah kiranya Tuhan menyinari hatiku dengan Terang Roh KudusNya supaya aku selalu bersyukur, berterima kasih atas apa yang telah kudapatkan, tetap kuat dan dapat menjalani kehidupan ini sesuai keinginanNya. Dan pastinya, doa tentang segala harapan tidak akan pernah luput, tetap akan slalu kusampaikan padaNya sebagai bentuk kepercayanku padaNya.

Karena hari ini, hari ulang tahunku mungkin akan sangat menarik bila aku sedikit berbagi-bagi cerita tentang mengapa aku begitu peduli dengan ucapan "selamat hari ulang tahun". Berawal dari sejak aku masih anak-anak. Ketika masih duduk di bangku SD, aku yang hobby membaca sering membuka dan membaca buku agenda bapakku yang disimpan di laci lemari. Catatan-catatan penting dalam buku itu sering aku baca yang salah satunya catatan mengenai data-data kami sekeluarga, lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran. Lalu aku menghafal hari-hari kelahiran kami dan memberitahu kepada saudara-saudara untuk saling mengingatkan jika hari ulang tahunnya sudah tiba. Namun walaupun begitu, tetap saja kita kadang lupa hhehe...tapi jika tidak sedang lupa, bukan berarti akan ada hadiah ulang tahun apalagi perayaan besar-besaran, itu tidak masuk dalam kamusku(betigulah istilah kata orang batak). Hadiahnya paling doa makan malam yang dipimpin bapakku lebih diperjang, hahhaa.. dan menu makanan hari itu agak sedikit beda dibanding menu makan hari biasa.Tapi itu semua sedah membuatku sangat senang...namanya juga anak-anak.

Pernah suatu hari, ketika aku ulang tahun ke-14, mamaku berniat merayakan ulang tahunku katanya, "Bekka, boha molo tarayahon ulang tahunmu?"Aku spontan langsung menjawaab, "Ah, dang olo au mak". Mamaku yang pasti tahu aku akan menolak mulai merayu lagi, dan berkata, " Holan dongan gareja dohot dongan sahuta pe taundang...olo do ho?" Saat itu aku diam saja, mikir lagi, jika benar dirayakan, aku pasti akan dapat hadiah? Ah....aku tidak tertarik batinku lagi. Membayangkan rumah didekorasi dan temen-temanku berbondong-bongdong datang dengan wajah cerianya, mengucap selamat, ada kado dan makan-makan bukan kebiasaanku, bahkan terlintas dalam pikiranku pun tidak pernah. Mungkin itu pula penyebabnya , mengapa aku tidak pernah dapat kado di hari-hari ulang tahunku sebelumnya. Kemudian mamaku berujar lagi, "Ba molo dang olo ho, annon di umur 17 taon ma ate? Akhirnya untuk menyenangkan hati mamaku, aku langsung menganggukkan kepala tanda setuju. Aku tahu mamaku ingin menyenangkan hatiku, atau mungkin kasihan karena aku tidak pernah nagih yang namanya hadiah ulang tahun.

Bersambung....

No comments: