Sunday, August 2, 2009

Hari Minggu, Hari yang Mulia

Hari Minggu hari yang mulia
Itu hari Tuhanku
Ia bawa rasa bahagia
Masuk dalam hatiku

Reff: Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh
Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh.


Hari Minggu, hari istirahat
Bagi badan yang letih
Firman Tuhan turun bawa hikmat
Untuk hati yang sedih

Reff: Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh
Hari Minggu, hari Tuhan
Hari suci dan teduh.

KJ: No. 21
Syair dan Lagu: A.E. Wairata 1953


"Tuhan, puji syukur dan terima kasih atas Hari Minggu yang suci dan mulia ini. Kami boleh merasakan sukacita dan kebahagiaan di hari yang teduh ini, itu juga karena Kasih dan AnugerahMu kepada kami yang tiada terkira. Biarlah dengan Firman yang kami dapatkan hari ini membawa kekuatan baru bagi kami dalam menjalani hari-hari kami, dan kiranya dengan kekuatan baru itu, kami dapat menguatkan sesama kami untuk segala kemuliaanMu. Amin


Mengenai lagu ini, kurasa sampai kapan pun masih akan slalu kuingat. Lagu ini punya moment tersendiri bagiku. Berawal dari saat pertama kali aku mendengar lagu ini, yaitu pada tahun 2004, tepatnya bulan Juni. Kala itu muda/i wijk 14 HKBP Jatiwaringan bertugas sebagai pelayan di Ibadah Khusus Muda/i HKBP Jatiwaringin.

Pada hari kamis, tiga hari sebelum hari ha, Muda/i wijk 14 yang pada masa itu lagi aktif-aktifnya, hadir dalam sermon IbSus, setelah sebelumnya dapat undangan dari Tim IbSus. Tidak susah untuk menunjuk siapa saja yang jadi pelayan untuk hari Minggu, karena malam itu pasukan kami yang hadir lumayan banyak hehehhe.... padahal seingatku minggu itu kami melayani bareng wijk 5, yang anehnya pada malam itu cuma satu orang yang hadir. Akhirnya diputuskan siapa saja yang melayani untuk hari Minggu yang mayoritas anak-anak wijk 14, termasuk aku sendiri yang ditunjuk sebagai singer dengan dua orang temanku.
Sebagai singer, malam itu aku kurang bersemangat karena ada dua tiga lagu yang kurang familiar di telingaku dan tentunya harus aku pelajari, ditambah kita masih kekurangan satu lagu lagi untuk lagu pada saat persembahan. Tim Ibsus dan muda/i 14 pada sibuk mencari lagu yang cocok sesuai dengan tema, termasuk aku sendiri ikut-ikutan. Namun tiba-tiba ada sebuah suara yang mengejutkanku yang berkata supaya lagunya diambil dari Kidung Jemaat nomor 21 saja, dia menyodorkan KJ yang dipegangnya seraya menyanyikan sepenggal lagu itu. Aku menoleh ke arah suara itu, dan terkejut menyadari kehadirannya yang tiba-tiba di ruangan itu dan langsung menyodorkan satu lagu yang tidak kumengerti. "Baru datang sudah langsung nyodorin lagu? Ah, lagu apaan ini? Seumur-umur aku ga pernah dengar lagu ini? Dan kedengarannya juga ga enak? Kayaknya nadanya datar-datar aja tuh? Apa ga ada lagi lagu lain? Huhh... tambah satu lagu lagi yang mesti aku pelajari...bagaimana aku bisa mempelajarinya? waktunya mepet banget lagi?" aku menggerutu dalam hati saking emosinya... entah bagaimana raut mukaku saat itu. Perasaanku sangat tidak enak, ada rasa sebel...ditambah Tim IbSus langsung setuju dengan tambahan lagu itu, aku makin sebel lagiii... Jangankan untuk mempelajari lagu itu, memegang KJ aja aku tidak niat malam itu. Pikirku, "nanti juga di rumah bisa belajar sendiri, hanya dua ayat ini kok!!" Jadi aku cuma diam saja saat mereka mulai mempelajari lagu itu... Hanya gelengan kepala yang kutunjukkan saat temanku menanyakan apakah aku sudah pernah dengar lagu ini..hehhehe. Kuakui, aku memang sangat tengsin, karena selama dua tahun ini aku melayani sebagai singer di Ibadah Umum masa tidak pernah dengar "lagu aneh" itu? Karena masih sebel, aku bahkan sampai ga mau noleh lagi ke arah orang yang nyodorin lagu itu, orangnya aneh seaneh lagunya. Ha ha...aku jadi keras hati...Entahlah, kok aku bisa menggerutu dan bersikap seperti itu ya? Bukan sikap yang patut ditiru, tapi mau bagaimana lagi? padahal baru saja kami mendengarkan Firman Tuhan, sharing dan memutuskan tema yang sesuai dengan Kotbah. Akhirnya aku berusaha menenangkan diri, mulai tersenyum dan menerima keputusan yang baru saja dibacakan.

Aku memang yakin banget, kalau lagu-lagu itu akan bisa kami nyanyikan dengan baik di IbSus, khusus lagu KJ No.21, kami sangat mulus membawakannya. Syukurlah... Tidak percuma kami latihan berjam-jam, belum lagi latihan sendiri di rumah.. Aku memang tidak ingin membuat jemaat atau teman-teman kecewa serta membuat diriku malu...walaupun mungkin malunya tidak ketulungan, tapi tetap bersemangatlah. Lagi pula Tuhan juga senang jika melihat anak-anakNya rindu dan bersemangat datang padaNya dan dan bernyanyi pujian untukNya.

Sudah menjadi kebiasaanku, setiap kali mendapatkan lagu baru dalam pelayanan pasti akan kupelajari dan kunyanyikan kembali di rumah dengan iringan gitar, tapi entah kenapa KJ No. 21 itu tidak masuk dalam hitunganku, bahkan saat itu aku sudah lupa lagu itu nomor berapa di KJ. Cukuplah sekali saja aku mempelajarinya, pikirku. Akhirnya kutahan hasratku supaya tidak mencari-carnya di KJ.

Berselang setahun, lagu ini kembali muncul, kali ini pada Ibadah Umum Sore...Pada saat latihan song leader di gereja, teman-temanku pada sibuk melatih lagu ini...sepertinya mereka baru mendengar lagu ini. Wah, ternyata ada juga yang lebih parah dariku pikirku, saat teringat setahun yang lalu juga aku sama seperti mereka... entah kenapa ada rasa bangga menjalar di hati ini karena diantara semua yang hadir hanya aku yang tahu lagu...hehehe


Bersambung....




No comments: